TEMPO Interaktif, Jakarta: Rasio jumlah siswa dan guru di Indonesia dinilai jauh lebih bagus daripada Malaysia, Singapura dan Korea. "Rasio guru kita itu setara dengan Jepang," kata Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo di Jakarta, Rabu (24/6)
Bahkan, menurut Bambang, Indonesia sudah kebanyakan guru, tapi sebarannya tidak merata. "Harusnya ini jadi pertimbangan untuk menambah guru," ujarnya.
Menurutnya, fokus pemerintah kini lebih ke kualifikasi guru. Syarat sarjana strata satu, kata Bambang, merupakan kualifikasi nyata untuk memperbaiki mutu, selain sertifikasi.
Bambang mengakui masih ditemukan banyak kelemahan terkait sertifikasi. Guru-guru berlomba mendatangi seminar hanya untuk mengejar sertifikatnya. "Akan dibatasi berapa maksimal sertifikat yang dibutuhkan," ujarnya.
Departemen akan mengatur jumlah maksimal dan kategori seminar apa saja yang bisa diperhitungkan dalam portofolio.
Selain itu, Departemen juga menemui ketidaksesuaian masa kerja, dokumen portofolio yang tidak valid, hingga tidak ada satu pun guru yang memenuhi syarat lima tahun kerja dengan pendidikan minimal S-1/D-IV di suatu provinsi.
Sejak 2006 hingga 2008 tercatat sudah 354.363 guru yang lulus sertifikasi baik lewat pendidikan maupun Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Tahun ini 200 ribu sedang dalam proses sertifikasi.
Menteri Pendidikan melalui Keputusan Menteri Nomor 22/2009 mengizinkan 46 Perguruan Tinggi Induk dan 64 Perguruan Tinggi Mitra sebagai penyelenggara sertifikasi guru dari Departemen Pendidikan Nasional. Adapun sertifikasi bagi guru Departemen Agama tersedia di 21 Perguruan Tinggi Induk dan 36 Perguruan Tinggi Mitra.
DIANING SARI