TEMPO Interaktif, Bengkulu: Sebanyak 2.876 siswa atau 10,83 persen dari 26.568 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Provinsi Bengkulu dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional (UN). Tingkat kelulusan paling rendah berada di Kabupaten Muko-muko. Dari 2.633 siswa, 1.209 siswa atau 45,92 persennya dinyatakan tidak lulus.
Namun, secara umum tingkat kelulusan siswa SMP di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan 5,34 persen dari tahun sebelumnya menjadi 89,17 persen. "Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan agar tingkat kelulusan siswa pada tahun berikutnya akan semakin tinggi," Kata Sumardi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, kepada Tempo, Sabtu (20/6).
Tingkat kelulusan tertinggi di raih Kota Bengkulu, yaitu 97,28 persen atau sebantak 5.003 dari 5.140 siswa SMP dinyatakan lulus. Sejumlah sekolah di Kota Bengkulu tercatat berhasil meluluskan 100 persen siswanya, antara lain SMPN 1, 4, 3, dan 5. Kemudian, peringkat kedua di pegang Kabupaten Seluma dengan tingkat kelulusan mencapai 97,17 persen atau 2.369 siswa dari 2.438 siswa dinyatakan lulus.
Kabupaten terbaik berikutnya dipegang Bengkulu Tengah sebesar 96,6 persen, Bengkulu Utara sebesar 94,9 persen, Kaur 94,52 persen, Kepahiyang 93,76 persen, Rejang Lebong 92,25 persen, Bengkulu Selatan 88,32 persen, Lebong 70,35 persen, dan terakhir Muko-muko 54,08 persen.
Sementara itu, pengumuman kelulusan di dua SMP, yaitu SMPN 1 Curup, Kabupaten rejang Lebong dan SMPN 1 Lebong Tengah, Kabupaten Lebong mengalami penundaan. Penundaan pengumuman di SMPN 1 Curup disebabkan karena 11 siswa melakukan kesalahan pengisian pengisian biodata, sehingga tidak terbaca oleh komputer pada saat pemeriksaan, "Kami usahakan hari senin (22/6) sudah bisa diumumkan," Ujar Sumardi.
Sedangkan penundaan pengumuman di SMPN 1 Lebong tengah disebabkan karena SMPN ini harus mengikuti ujian ulang pada tanggal 12-15 juni lalu dan hingga saat ini Diknas Provinsi belum menerima hasil pemeriksaan dari pusat, "Mudah-mudahan hari selasa (23/6) sudah tuntas," Ungkapnya.
HARRI PRATAMA ADITYA