TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Rencana belasan mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Pemuda Indonesia Yogyakarta menghadang kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Yogyakarta dibubarkan aparat kepolisian.
Para mahasisa menggelar aksi orasi di perempatan Kantor Pos Besar Yogyakarta, Sabtu (9/5) hanya berlangsung sekitar lima belas menit setelah membacakan pernayaan sikap. “Kami berempati terhadap penduduk di Sulkolilo, Pati Jawa Tengah yang akan dibangun pabrik semen,” kata Aditya Rahman, koordinator aksi, Sabtu (9/5).
Dalam pernyataan sikapnya, para mahsasiswa menuntut pemerintah membatalkan rencanan pembangunan pabrik semen di Sukolilo. Kata mahasiswa, masyarakat di sana juga menolak dengan alasan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh eksplorasi pabrik semen tidak seimbang dengan keuntungan yang diperoleh.
Menurut Aditya, penolakan warga Sukolilo bukan tanpa alasan. Secara keseluruhan sumber daya alam di wilayah tersebut telah memberikan manfaat terhadap 91.688 jiwa penduduk di kecamatan Sukolilo dan 73. 051 penduduk kecamatan Kayen. Sekitar 15.873 hektar sawah di sana dialiri air dari pegunungan yang akan dieksplorasi pihak PT Semen Gresik tersebut.
“Bandingkan saja dengan tenaga kerja yang akan diserap sebanyak 2.000 orang dan 1.000 tenaga operasional dengan penduduk yang akan jadi korban,” kata Aditya.
Aparat kepolisian segera membubarkan aksi tersebut karena akan mengganggu rencana Presiden berkunjung di Gedung Agung yang hanya berjarak 50 meter dari lokasi aksi.
MUH SYAIFULLAH