Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rumah Susun Sewa Kota Yogya Mangkrak  

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif , Yogyakarta: Proses pembangunan rumah susun sewa (rusunnawa) di kota Yogyakarta telah selesai pada November tahun lalu, namun sampai saat ini masih belum ada penghuni alias mangkrak. Warga di sekitar rumah susun yang berada di pinggiran sungai Code menolak untuk dipindahkan karena belum ada fasilitas seperti listrik, air dan saluran pembuangan limbah.

”Warga sepakat untuk menolak pindah ke rumah susun, karena masih harus dibebani biaya dan sistem sewa yang dibatasi selama 3 tahun malah membingungkan kami,” kata Sudianto Handoyo, koordinator Perhimpunan Komunitas Pinggir Sungai (PKPS) Juminahan, Kamis (23/4).

Koordinator PKPS Juminahan, Sudianto Handoyo mengatakan, warga telah satu suara untuk sepakat menolak dipindahkan ke rusunawa. Selain enggan dibebani dengan masalah biaya. Mereka juga masih dibingungkan dengan sistem sewa tempat tinggal rusunawa yang dibatasi selama 3 tahun.

Ia menambahkan, dengan penghasilan warga yang minim, mereka keberatan dengan besarnya uang sewa yang akan dikenakan.

”Kami minta Walikota bisa memberikan jaminan supaya tidak akan melakukan penggusuran,” kata Sudianto.

Selain itu, warga pinggir sungai Code masih berpikir ulang untuk pindah ke rusunawa salah satunya dikarenakan belum lengkapnya fasilitas yang seharusnya disediakan.

”Kalau misalnya tinggal di rusunawa lantai atas, karena belum ada fasilitas air, masak mau ngangsu (ambil air) dari bawah,” kata dia.
Sementara itu, Eko Suryo Maharsono, Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (kimpraswil) Kota Yogyakarta,menyatakan pemerintah kota saat ini masih menunggu kejelasan dan serah terima rusunawa Juminahan dari pemerintah pusat.

Pihaknya belum bisa melakukan apa-apa karena masih menunggu penyerahan dari pusat yang dilakukan pada serah terima rusunawa Cokrodirjan.

”Kami masih akan mengevaluasi pembangunan IPAL (instalasi pengolahan air limbah), jalan masuk kompleks rusunawa, dan fasilitas pendukung lain. Karena pembangunan sejumlah fasilitas pendukung tersebut memerlukan mekanisme tersendiri,” kata Eko di kantornya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, pihaknya masih akan memberi masukan pe panitia anggaran DPRD kota untuk pembicaraan antara eksekutif dan legislatif mengenai kelanjutan pengelolaan rusunawa Juminahan.

”Pembiyaan lanjautan rusunawa Juminahan apakah masuk Anggaran Belanja Tambahan (ABT) atau ke anggaran 2010,” kata Eko.

Jika rusunawa tersebut sudah diserahterimakan dari pemerintah, kata Eko, pihaknya akan membentuk tim lintas dinas sebagai pengelola dan manajemen rusunawa. Seperti melibatkan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan pihak kelurahan atau kecamatan.

Pembangunan rusunawa Juminahan merupakan proyek rumah susun kedua yang dibangun pemerintah untuk mengatasi persoalan padatnya penduduk di bantaran sungai Code. Proyek pertama adalah Rusunawa Cokrodirjan. Yang dibangun pada tahun 2003 yang berisikan 72 hunian.

Rusunawa Juminahan, dibangun dengan lima lantai dengan jumlah total hunian sebanyak 84. Satu hunian berukuran sekitar 3 meter x 7 meter (tipe 21). Secara teknis proyek ini ditargetkan selesai pada November 2008 lalu dengan menelan anggaran sebesar Rp7 milliar dari APBN.

MUH SYAIFULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

30 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.


Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Suasana sepi di lantai 1 pelataran tower A Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara pada Kamis, 14 Desember 2023. TEMPO/Desty Luthfiani.
Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.


Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga memasak di dapur di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Senin, 22 Januari 2023. Saat warga menempati Kampung Susun Bayam, aliran listrik dan air diputus oleh pengelola, alhasil mereka menggunakan genset untuk mengaliri listrik ke kamar-kamar warga di jam-jam tertentu dan melakukan penggalian sumur untuk mendapatkan akses air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan mandi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.


Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Warga mengambil air dari sumur galian di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Senin, 22 Januari 2023. Saat warga menempati Kampung Susun Bayam, aliran listrik dan air diputus oleh pengelola, alhasil mereka menggunakan genset untuk mengaliri listrik ke kamar-kamar warga di jam-jam tertentu dan melakukan penggalian sumur untuk mendapatkan akses air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan mandi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.


Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Warga eks Kampung Bayam menemukan pintu got dan menguras air di dalamnya. Sehingga air menjadi bersih dan bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Pengurasan itu dilakukan pada Rabu, 10 Januari 2024 di belakang rusun Kampung Susun Bayam. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.


Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Foto udara Kampung Susun Bayam di Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022. Kampung Susun Bayam diperuntukkan bagi warga Kampung Bayam yang terdampak pembangunan JIS. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).


Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Pasca pembongkaran hari ini, hingga Maghrib, warga ramai berkumpul di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. TEMPO/Arkhelaus Wisnu
Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.


Alasan Dinas Perumahan DKI Kecolongan soal Spanduk AMIN di Kampung Susun Akuarium

11 Januari 2024

Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, merupakan bangunan milik Pemprov DKI Jakarta, namun dipenuhi Alat Peraga Kampanye (APK) pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Sabtu, 6 Januari 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Alasan Dinas Perumahan DKI Kecolongan soal Spanduk AMIN di Kampung Susun Akuarium

Kini spanduk dan baliho pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) di Kampung Susun Akuarium sudah dicopot


Pembangunan Kampung Susun Akuarium Dipastikan Tetap Berjalan, DKI: Kewajiban 2 Pengembang

11 Januari 2024

Warga melintas di depan Kampung Susun Akuarium di Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2023. Rumah susun tersebut berhasil mendapatkan penghargaan tertinggi Innovation Awards 2023 dari Asia Pacific Housing Forum (APHF) untuk kategori inisiatif program perumahan oleh masyarakat sipil di Suwon, Korea Selatan pada 26-27 Oktober 2023. ANTARA/Hana Dewi Kinarina
Pembangunan Kampung Susun Akuarium Dipastikan Tetap Berjalan, DKI: Kewajiban 2 Pengembang

Pemprov DKI Jakarta tetap mendorong pengembang segera menuntaskan kewajibannya membangun rusun Kampung Susun Akuarium era Anies itu.


Bocah Usia Tujuh Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Rusun Rawa Bebek, Ditinggal Orang Tua Bekerja

29 Desember 2023

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Bocah Usia Tujuh Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Rusun Rawa Bebek, Ditinggal Orang Tua Bekerja

Hasil olah TKP di Rusun Rawa Bebek, korban sedang berada sendirian di rumah ketika kejadian.