TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintahdiminta melakukan studi terkait pelaksanaan ujian nasional. Selama ini, ujian nasional merugikan bukan hanya siswa yang melaksanakan ujian juga siswa di tingkatan yang lebih rendah. “Beberapa mata pelajaran yang tidak diujikan di ujian nasional dikurangi jam pelajarannya, sedangkan mata pelajaran yang diujikan ditambah jam pelajarannya,” kata Ketua Klub Guru Ahmad Rizali.
Selain itu, siswa yang mengikuti ujian juga terpaksa mengikuti bimbingan belajar dan berbegai uji coba ujian di sekolah yang menguras waktu selain waktu pendalaman materi di sekolah.
“Siswa lulus karena banyak berlatih mengerjakan soal ujian nasional, bukan karena mutu pendidikan memang meningkat. Saya tidak melihat korelasi banyaknya siswa yang lulus dengan mutu pendidikan,” kata dia.
Lagipula, ia melanjutkan, soal-soal pilihan ganda yang diujikan tidak akan mampu menilai hasil pembelajaran siswa selama tiga tahun di sekolah karena penyelesaian soal tidak membutuhkan nalar, namun hanya kemampuan menghafal saja.
Ia menambahkan, banyak siswa di tingkatan yang lebih rendah, kelas 1 dan kelas 2, yang juga dirugikan karena dipulangkan sekolah lebih cepat atau diminta masuk agak siang agar guru dapat berkonsentrasi pada siswa yang akan mengikuti ujian.
“Pada ujian nasional 2008 lalu yang meraih nilai dibawah 6,00 itu sangat sedikit, hanya 2 persen saja, pemerintah optimis nilai rata-rata itu akan terus naik,” kata dia.
Ujian nasional tingkat SMA/sederajat akan digelar pada 20-24 April 2009 mendatang, sedangkan ujian susulan akan dilaksanakan pada 27 April hingga 1 Mei 2009.
Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah/SMP Luar Biasa/sederajat akan digelar pada 27-30 April 2009 mendatang, sedangkan ujian susulan akan dilaksanakan pada 4-7 Mei 2009.
Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas Luar Biasa dan Ujian Nasional Sekolah Menengah Kejuruan akan digelar pada 20-22 April 2009 mendatang, sedangkan ujian susulan akan dilaksanakan pada 27 April hingga 29 April 2009. Mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika.
Uji kompetensi keahlian dilakukan sebelum pelaksanaan ujian nasional dan teknis pelaksanaannya akan diatur tersendiri.
REH ATEMALEM SUSANTI