TEMPO Interaktif, Serang: Dua hari setelah meninggalnya anak penderita gizi buruk di provinsi Banten, pemerintah provinsi itu mengumumkan menganggarkan dana sekitar Rp 3 miliar untuk penanggulangan gizi buruk yang masih menjadi permasalahan provinsi itu.
Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten Dadang M. Epid, anggaran itu terdapat dalam program makanan tambahan (PMT) pada Dinas Kesehatan Provinsi Banten, “Ada anggaran Rp 3 miliar,” kata dia, hari ini.
Saat ini, Dadang menuturkan, dinas kesehatan setempoat juga memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi penderita gizi buruk yang dirawat kelas 3 rumah sakit umum, yakni penderita gizi buruk yang diiringi dengan penyakit lain seperti batuk, Tuberculosis (TBC), diare dan penyakit penyerta lainnya.
Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Provinsi Banten, selama tahun 2008 jumlah penderita gizi buruk sebanyak 9.267 orang anak. Penderita masing masing tersebar di Kabupaten Tangerang 2.604 kasus. Kabupaten Pandeglang 1.695 kasus, Kabupaten Serang 1.486 kasus, Kota Tangerang 1.314 kasus, Kabupaten Lebak 1.247 kasus, Kota Serang 644 kasus, Kota Cilegon 277 kasus. Dari jumlah tersebut, 12 orang diantaranya meniggal dunia.
Penderita gizi buruk, menurut Dadang, pada umumnya diakibatkan kurangnya konsumsi protein, zat pembangun, dan zat energi dalam tubuh, sehingga daya tahan tubuh anak menjadi lemah.
MABSUTI IBNU MARHAS