TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhamadiyah Din Syamsudin menyatakan organisasi yang dipimpinnya mendambakan kebersamaan yang membangun dengan pemerintah. "Bukankah "Bersama Kita Bisa", karena itu kita harus bisa bersama," kata Din dalam pidato pembukaan Sidang Tanwir Muhamadiyah di Hotel Sheraton Bandar Lampung, Kamis (5/3).
Menurut dia, Muhamadiyah akan menggandeng dan menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan. "Muhamadiyah akan berada di garda terdepan," katanya. Namun, Muhamadiyah juga akan menjadi front terdepan yang mengkritik dan mengoreksi kebijakan pemerintah. "Kritik itu jika pemerintah salah dan tidak amanah," katanya.
Din menyatakan sejak Muhamadiyah berdiri hampir seabad lalu, telah memberi andil dalam membentuk karakter bangsa. "Munculnya "Laskar Pelangi" dari anak-anak Muhamadiyah yang menebarkan "Ayat-ayat Cinta" adalah sebagian sumbangan Muhamadiyah untuk negeri tercinta," katanya.
Muhamadiyah, kata Din lagi, ingin membangun masyarakat madani yang maju dan beradab. Oleh karena itu, warga Muhamadiyah tak boleh diam dan berpangku tangan.
"Bersama Kita Bisa" adalah semboyan yang dikumandangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika kampanye pemilihan Presiden 2004 lalu. Yudhoyono dalam sambutannya mengatakan, "Bersama Kita Bisa" adalah hubungan horizontal. "Oleh karena itu, saya melaporkan ke sidang tanwir kerja pemerintah sekarang ini," kata presiden yang disambut tepuk tangan hadirin. Presiden kemudian menyebutkan beberapa kinerja pemerintah mengatasi berbagai persoalan.
GUNANTO ES