TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Kehutanan Malam Sambat Kaban menilai jatuhnya korban akibat amukan harimau baru-baru ini karena kerusakan habitat si raja hutan tersebut. Dia meminta agar hal itu menjadi perhatian masyarakat.
"Ya, itu karena rumahnya diganggu," ujar Kaban, seusai acara sosialisasi percepatan Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat, di kantornya, Rabu (25/5). Menurut dia, selama ini hutan menjadi habitat untuk satwa-satwa liar. Walhasil, jika hutan rusak, maka satwa-satwa liar tersebut akan keluar mencari makan di tempat lain.
Munculnya kasus itu, menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi Didy Purdjanto. lantaran hutan produksi yang menjadi habitat harimau seluas 1,2 juta hektar tinggal 40 persen saja. Hutan produksi tersebut dibuka secara besar-besaran untuk kawasan pemukiman transmigrasi, hutan tanaman industri dan perkebunan sawit.
DIAN YULIASTUTI