Ia menyatakan, penurunan tarif angkutan berkisar Rp 250 untuk seluruh angkutan kota. "Pokoknya harus turun, karena BBM turun, masa naiknya cepet turunnya tidak cepet," ungkapnya.
Terkait armada taksi, lanjut Dada, Pemerintah sudah meminta pengusaha untuk melakukan peremajaan taksi yang beroperasi di Kota Bandung. "Kita masih kurang, karena kuotanya mencapai 2000 armada," akunya.
Sementara itu, Sekretaris Organda Kota Bandung Djadja Kusnadi menyatakan penurunan BBM tidak akan berpengaruh banyak pada pengusaha angkutan kota karena harga suku cadang dan pelumas sudah naik 300 persen.
"Yang akan diuntungkan para sopir lapangan karena bebannya berkurang, kalau pengusaha tidak, karena sejak tahun 2005 harga operasional yang lain sudah naik," ungkapnya seraya menambahkan sedikitnya ada 3000 pemilik angkutan kota di Kota Bandung dengan jumlah armada sekitar 1521 armada angkutan kota.
Djadja menuturkan, Organda sendiri sebenarnya sudah mengusulkan penurunan tarif berkisar Rp 300. Tapi, dalam rapat hanya disetujui sekitar Rp 250 karena masih tingginya biaya operasional yang lain selain bahan bakar minyak.
ALWAN RIDHA RAMDANI