TEMPO Interaktif, SERANG:- Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Serang, Banten, mengalami kehabisan stok. Hasil pantauan TEMPO, Selasa (6/1), SPBU yang kehabisan stok diantaranya di Jalan Lingkar Selatan Ciracas, Jalan Soedirman Ciceri dan Jalan Raya Cilegon, Serang.
Di SPBU Ciracas seluruh jenis bahan bakar seperti Premium, Pertamax dan Solar habis. Sedangkan di SPBU Ciceri, pelanggan Premium terpaksa membeli Premium.
“Kami mengalami kehabisan sejak pagi,” ujar Emin, pengelola stasiun Ciracas.
Menurut Emin, mereka sengaja mengurangi pemesanan BBM kepada Pertamina karena khawatir harga BBM akan diturunkan lagi. Soalnya jika diturunkan lagi, pengelola SPBU akan merugi. .
Emin mengaku biasa membeli 48 ribu liter atau tiga mobil tangki Premium dalam sehari. Namun sejak pemerintah mengumumkan akan menurunkan kembali harga BBM, ia mulai mengurangi pembelian, “Kami tidak mau rugi,” ujarnya.
Ketua Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas, Rahmatulloah mengaku belum mendapat laporan soal kelangkaan BBM di Kota Serang. Soalnya, stok premium untuk wilayah ini cukup untuk lima hari kedepan, “Jumlah stok sekarang 12 ribu ton, cukup untuk lima hari kedepan ,” kata Rahmat.
Ia menepis kekhawatiran para pengelola SPBU soal rencana pemerintah menurunkan harga BBM secara mendadak. Menurut Rahmat, pemerintah, Pertamina dan pengusaha SPBU telah membuat kesepakatan kalau akan memberitahu dua hari sebelumnya ke seluruh pengelola SPBU jika terjadi penurunan harga.
Rahmat menuturkan, ketidaklancaran distribusi ini diduga akibat adanya perubahan sistem administrasi penebusan BBM (online MySAP) ke depo-depo Pertamina yang diberlakukan sejak 2 Januari lalu..
Dengan sistem baru tersebut, ujar Rahmat, pengusaha diharuskan membayar delivery order (DO) ke bank yang sudah ditunjuk. Yakni BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BCA. Setelah itu, barulah pengusaha membawa DO ke depot Pertamina untuk mengambil BBM.
MABSUTI IBNU