Acara potong tumpeng diikuti Kepala Staf Angkatan Darat, Laut, dan Udara. Potong tumpeng diawalli dengan pemotongan yang dilakukan oleh Panglima dan diberikan kepada perwakilan perwira tiga angkata Darat, Laut, dan Udara. Selanjutnya, secara bergiliran, baik Panglima maupun kepala staf tiga angkatan kemudian memotong tumpeng dan saling betukar potongan tumpeng.
Sebelum acara ini, Panglim juga sempat menggelar komunikasi audio visual jarak jauh dengan memanfaatkan fasilitas hand pone dengan personelnya yang saat ini bertugas di perbatasan yaitu di Merauke, Aceh dan Atambua.
Menurut Panglima, dalam gladi besih sendiri setidaknya melibatkan sebanyak 5554 personel, plus 3698 personel TNI yang melakukan demontrasi atau atraksi terdiri dari prajurit angkatan Darat, Laut dan Udara serta Taruna Akademi TNI serta PNS TNI.
Demonstrasi yang dilakukan meliputi Free Fall. Beladiri. Renang Militer (Menyeberangi selat Madura), Sailing Pass, Cast and Revocery, dan Fly Pass. Selain itu, sejumlah alutsita milik TNI juga dipamerkan diantaranya adalah 47 unit pesawat udara yang terdiri dari 16 helly, dan 31 pesawat udara. Selain itu juga 20 unit KRI, 40 unit Tank, 8 panser, 20 unit meriam artileri, 2 unit rudal propat hanud, 4 roket, sebuah radar groud, serta 51 kendaraan taktis lainnya.
Meski terkesan mewah, namun Panglima TNI mengaku tidak ada anggaran khusus untuk peringatan HUT TNI kali ini. "Seluruh anggaran kita kelola secara gotong royong, untuk bahan bakar pesawat, kapal serta makan ditanggung oleh masing-masing angkatan," katanya.
Anggaran untuk bahan bakar maupun jatah makan sendiri menurut dia merupakan jatah rutin. Sehingga tidak sampai membebani anggaran lainnya.
ROHMAN TAUFIQ