TEMPO Interaktif, Padang:Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan krisis Amerika Serikat yang berdampak kepada krisis ekonomi global tak terlalu berpengaruh kepada Indonesia. ”Kecuali kalau yang jatuh itu Pasar Abang, Pasar Senin, Pasar Baru di Makassar, atau Pasar Klewer di Solo,” selorohnya di hadapan 1.200 peserta Silaturahmi Saudagar Minang (SSM) 2008 di Hotel Pangeran Beach, Padang, Sabtu (11/10).
Jatuhnya pasar saham tidak berdampak kepada rakyat Indonesia, kecuali jika yang ’jatuh’ pasar-pasar besar di Indonesia. Ia menegaskan krisis ekonomi 2008 sangat berbeda dengan krisis ekonomi 1998. Sebab krisis 1998 adalah krisis Indonesia, sedangkan krisis 2008 adalah krisis Amerika Serikat.
”Masalahnya kalau Amerika yang krisis mau dibantu siapa, apalagi jumlahnya lebih 100 kali lipat dari krisis Indonesia 1998,” ujarnya.
Besarnya pengaruh krisis di Amerika, kata Kalla, karena hampir semua penduduknya memiliki investasi saham. Begitu juga di negara lain seperti Singapura. Sedangkan di Indonesia, katanya, saham yang gagal sekarang sebesar 20 persen di Bursa Efek Indonesia (BEI) hanya 1 persen milik orang Indonesia. Sedangkan sisanya milik orang asing.
Febrianti