TEMPO Interaktif, Bandung:Indeks Harga Konsumen gabungan di tujuh kota di Jawa Barat pada September lalu mengalami inflasi sebesar 1,19 persen. “Ini sesuai dengan yang kami perkirakan bulan lalu, karena ada puasa dan menjelang lebaran,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Barat Lukman Ismail di Bandung.
Ketujuh kota itu adalah Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Bekasi, Bogor, Sukabumi, dan Depok. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cirebon sebesar 2,14 persen, sedangkan yang terendah adalah Bandung 0,88 persen. “Mungkin pemerintah Kota Bandung sudah mempelajari kemungkinan ini sehingga bisa mengantisipasi lonjakan yang lebih tinggi,” katanya.
Dari tujuh kelompok pengeluaran, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan (2,70 persen), disusul makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (1,46 persen), perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (0,90 persen), pendidikan, rekreasi dan olahraga (0,57 persen), sandang (0,30 persen), kesehatan (0,24 persen), serta transportasi, komunikasi dan jasa keuangan (0,13 persen).
Menurut Lukman, bahan makanan mengalami inflasi tertinggi karena banyak pedagang yang menaikkan harga saat bulan puasa. Mereka, kata Lukman, memanfaatkan kesempatan karena pembeli pasti tidak punya pilihan apalagi menjelang lebaran. “Jadi pakai aji mumpung,” katanya.
Lukman memperkirakan, inflasi akan menurun pada bulan Oktober ini dan November mendatang. “Tapi kenaikan dengan pola yang sama diperkirakan akan terjadi lagi pada Desember karena ada hari Natal dan menjelang tahun baru,” ujarnya.
Rana Akbari Fitriawan