Wakil Presiden melihat dua hal yang akan berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia akibat krisis yang dihadapi AS. Pertama, terganggunya arus ekspor. Kedua, terbatasnya kredit dari luar negeri yang bisa didapatkan. Namun ia percaya Indonesia akan bisa melewati kondisi yang sulit ini. “Jangan lupa, apa yang kita hadapi sekarang ini sangat berbeda dengan krisis tahun 1998 di mana ketika tahun 1998 kita memiliki kewajiban untuk membayar kredit kepada pihak asing sehingga harus kehilangan banyak aset. Sekarang ini kita kemungkinan tidak bisa mendapatkan kredit baru dari luar negeri,” kata Kalla.
Di sisi lain, struktur ekonomi Indonesia tidak hanya bertumpu kepada satu sektor saja, melainkan juga mengandalkan kekuatan energi dan pertanian serta pembangunan infrastruktur. Kalau pun ekspor Indonesia akan terganggu, maka pengaruhnya tidak akan seperti negara-negara lain yang hanya bertumpu pada sektor manufaktur semata. “Bahkan dengan kekuatan pasar dalam negeri yang dimiliki, Indonesia akan mampu untuk bertumbuh,” katanya. “Saya yakin bahwa pada tahun 2011, ketika seluruh prasarana yang sedang kita bangun telah selesai, maka perekonomian Indonesia kan bisa tumbuh lebih pesat dari yang kita capai sekarang ini.”
Wahyu Muryadi