TEMPO Interaktif, Bojonegoro:Satu orang tewas dan belasan orang mengalami luka-luka akibat perkelahian antarperguruan silat di Bojonegoro, Minggu (14/9). Untuk mengnatisipasi meluasnya pertikaian, polisi Resor Bojonegoro menurunkan sedikitnya tiga peleton (sekitar 35 personel) di Desa Blideng, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro.
Korban tewas atas nama Yuswanto, 34 tahun, warga Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem. Sedangkan korban luka sebanyak 16 orang. Diantaranya Agit, 31 tahun warga Kedungadem dan Suwito, 32 tahun asal Desa Kepuh Kendal, Kecamatan Kedungadem.
Polisi masih menyelidiki penyebab perkelahian antarperguruan silat itu. Sumber di lapangan menyebutkan, pemicu perkelahian diduga disebut-sebut dendam lama antarpersonel perguruan silat. Pasalnya, dua perguruan silat berpusat di Madiun ini, sebelumnya pernah terlibat perkelahian enam bulan lalu.
Sejumlah saksi di lapangan menyebutkan, perkelahian terjadi setelah masyarakat melihat pertunjukan musik elektone di Desa Kedungadem, pada Sabtu (13/9) malam. "Beberapa orang saksi sudah kami periksa. Belum ada tersangka," kata Kepala Bagian Bina Mitra Polisi Resor Bojonegoro, Komisaris Polisi Kusen Hidayat, Minggu (14/9).
Awalnya ada belasan pemuda naik sepeda motor melewati Desa Blideng. Saat melintas di depan perguruan silat, muncul sekelompok pemuda bersenjatakan pentungan, batu dan senjata tajam yang menghadang belasan pengendara motor itu. Salah satu pengendara, tiba-tiba jatuh dan menjerit kesakitan akibat terkena lemparan batu.
Antara pengendara sepeda motor dan pemuda yang menghadang terjadi adu mulut. Saat hampir bersamaan, puluhan batu beterbangan menyasar ke pengendara sepeda motor. Lemparan batu itu juga diiringi dengan serangan dari kelompok penghadang yang sepertinya sudah mempersiapkan diri dengan berbagai jenis senjata. Perkelahian pecah hingga lebih dari 15 menit lamanya.
Akibat perkelahian itu, Yuswanto mengalami luka parah pada kepala dan badan. Korban tewa di tempat kejadian akibat terkena benda tajam dan pentungan. Korban luka sebagian besar dari pengendara sepeda motor. Perkelahian ini juga menyebabkan, rumah di sekitar tempat perkelahian mengalami kerusakan akibat terkena lemparan batu.
Perkelahian baru bisa diredam setelah anggota Polres Bojonegoro dengan Polisi Sektor Kedungadem turun melakukan pengamanan di tempat kejadian perkara. Usai meredam perkelahian, polisi melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian. Sedikitnya 25 orang dimintai keterangan, termasuk 12 unit sepeda motor, batu, pentungan dan senjata tajam.
Ketua Pengurus Harian Ikatan Pencak Silat Indonesia Bojonegoro, Huda menyesalkan kejadian tersebut. Menurutnya, orang dididik menjadi pesilat itu untuk lahir dan batin. "Jika muncul seperti ini, itu lebih ke personal," ujarnya.
Sujatmiko