Kepala Kepolisian Resor Poso, AKBP Adeni Muhan mengatakan, khusus untuk petasan, operasi ini dilakukan untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat agar tidak trauma lagi begitu mendengarkan ledakan. “Sebagian masyarakat Poso masih trauma terhadap bunyi ledakan. Karena daerah ini pernah terjadi konflik,” ujarnya.
Selain mengamankan ribuan barang bukti, polisi setempat juga memintai keterangan pemilik petasan yakni Alim Rois (47), Haris (26) dan Kilu (47) di kepolisan Poso. Petasan yang diamankan Polisi merupakan jumlah terbesar sepanjang operasi yang dilakukan dalam Ramadan ini.
Menurut Muhan, petasan seperti jenis petasan luncur sangat membahayakan bagi warga, karena jika terkena atap rumah seperti atap rumbia bisa mengakibatkan terjadinya kebakaran. “Petasan-petasan dari berbagai merek dan bentuk itu sangat membahayakan, sehingga memang harus kita amankan,” ujar Muhan
Muhan menyebutkan, petasan-petasan itu oleh pemiliknya didapatkan dari Kota Palu dan Kota Makassar. Sebelumnya pada awal Ramadan ini kepolisian Poso dalam Operasi Pekat berhasil menyita Miras, Narkoba dan menangkap beberapa orang Pekerja Seks Komersial yang beroperasi di daerah ini.
Darlis