Juru bicara Perusahaan Listrik Negara Cabang Palu, Boy mengatakan, sesuai dengan surat pemberitahuan PT Pusaka Jaya Palu Power pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Nomor 01/PJPP-Fax/MGR/IX/2008 tentang stok batu bara perusahaannya dalam kondisi kritis.
Dalam surat pemberitahuan itu, kata Boy, stok batu bara sampai 1 September kondisinya sudah kritis. Diperkirakan hanya sampai Selasa malam (2/9) hari ini. Sesudah itu Palu akan gelap, bila batu bara yang saat ini 2300 MT sedang dalam perjalanan ke Palu belum juga datang.
Selain itu kata Boy, pengapalan batu bara tersebut rencananya akan tiba pada Senin malam (1/9) atau pada Selasa pagi hari ini. Namun Kapal yang memuat batu bara tersebut belum dapat dikonfirmasi, sehingga saat ini Pusaka Jaya mempertahankan suplai beban sebesar 17-18 Mega Watt ke PLN.
Boy menambahkan, kondisi mesin sendiri tetap normal seperti biasa, akan tetapi tambah Boy, pihaknya tidak menjamin listrik normal, jika terjadi kekosongan batu bara di pembangkit listrik. "Kami dari PLN tidak menjamin kalau listrik akan normal jika batu bara habis."
Menjawab pertanyaan tentang kontrak baru yang dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara dan Pusaka Jaya, Boy mengungkapkan, persoalan kontrak yang sudah disepakati bersama itu tergantung kepada pihak Pusaka Jaya karena dalam kontrak itu membicarakan soal harga batu bara.
Sementara itu Manajer Produksi Pusaka Jaya Palu Power, Jati Nugroho mengatakan, sesuai informasi dari Jakarta, kedatangan batu bara tiba pada Senin malam. “Tapi hingga Selasa pagi ini belum datang,” kata Jati.
Menurut Jati, pihaknya melakukan monitoring setiap jam untuk mengetahui keberadaan kapal yang memuat batu bara tersebut. “Setiap jam sekali kami memantau untuk mengetahui sampai di mana posisi kapal itu. Hingga kini belum ada tanda-tanda kapal itu sudah merapat ke Palu," terangnya.
Tempo|Darlis