Tapi suasana berubah senyap di Desa Siring Barat RT 1, RW 1. Menurut pengakuan Intan (22 tahun), salah seorang penduduk desa perayaan hut Kemerdekaan RI ke-63 kali ini sepi. Tidak adanya sponsor yang mendanai perayaan menjadi alasan anak dari Koordinator Korban Lumpur Lapindo, Bambang Kuswanto tersebut.
“Perayaan tahun ini sepi mas. Ga ada apa-apa. Sekarang warganya sedikit sekali,” keluh Intan salah seorang warga yang menjadi korban Lumpur Lapindo, Minggu (17/8).
Sebelum musibah lumpur mendera warga, Desa Siring Barat mempunyai 12 RT. Kini hanya tersisa 4 RT. Intan bercerita selain tidak mengadsakan perlombaan tempatnya juga tidak membuat gapura.
“Kami hanya memikirkan nasib. Bagaimana nasib kami ke depan yang utama,” lanjutnya.
Meski sedih kekecewaan Intan sedikit terobati. Dia bisa menonton pertandingan memancing yang diadakan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), di kolam penampungan lumpur.
Lomba mancing itu diikuti oleh anak-anak hingga orang dewasa. Sebelum mengadakan lomba BPLS telah menebar ikan mas.
“Dulunya di kolam ini memang ada ikan-ikan kecil dari kali Porong,” tutup Intan yang mengaku penduduk desanya sempat mengadakan tirakatan dengan menggelar makanan khas di desanya.
Bagus Wijanarko