Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mafia Kayu di Ketapang Terungkap

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Kehutanan dan Polri berhasil mengungkap kasus mafia kayu di Ketapang, Kalimantan Tengah. Hal itu diungkapkan Menteri Kehutanan M.S Kaban dalam jumpa pers di kantor pusat Departemen Kehutanan, Jakarta, Jumat (4/4) sore. Dalam kasus tersebut, semua unsur terlibat di dalamnya. Menteri Kehutanan mengatakan ada keterlibatan bupati sebagai pemberi izin, Kapolres, Dinas Kehutanan, bahkan hakim dan Jaksa. Hal itu terungkap karena izin Hak Pengusahaan Hutan (HPH) palsu yang dikeluarkan oleh bupati untuk PT Alas Kesuma. Pemain yang bermain di dalamnya adalah Goh Ai Siong, A Un, Dian Williantoro dan Freddy Lie, dengan dukungan dari tokoh adat dan panglima adat. Kaban menjelaskan bahwa kerugian yang dialami negara dengan ditemukannya kayu-kayu tersebut sangat besar. "Ada 30 kapal yang keluar dari daerah tersebut per harinya dengan muatan mencapai 800-1000 meter kubik (m3) per hari," ujarnya. Kayu-kayu tersebut berbentuk kayu olahan dengan gergaji halus yang dikirim ke Kucing, Serawak .Diindikasikan dari bentuk kayu olahan tersebut ada mesin penggesek di hulu sungai. Kayu-kayu tersebut dijual dengan harga 3.600 ringgit per meter kubik atau sekitar 18 juta rupiah dan berjumlah 12.000 m3 yang berasal dari sekitar 25.000 kayu log. Ini belum termasuk tambahan dua kapal lainnya. Jenis kayu yang ditemukan kebanyakan dari jenis kayu fancy, bangkirai, yang sulit ditemukan di Indonesia, namun sangat mudah ditemukan di Sarawak. "Saya yakin semua kayu bangkirai dari Kuching itu berasal dari kita," ujar Kaban. Saat ini, Tommy Wong, sang pemilik pabrik, sudah ditahan. Sedangkan A Siong dan A Un masih dalam pengejaran. Kaban mengharapkan semua jajaran berkoordinasi agar tidak memberi celah pada para mafia kayu ini. "Jangan ada yang dilepaskan, gulung habis." ujarnya. Ia juga mengimbau agar semua rekekening-rekening milik para mafia kayu itu diblokir. Demikian pula dengan paspor mereka, Kaban minta agar selalu dilakukan monitoring. Menteri berharap operasi ini akan menjadi motivator untuk mengungkap kejahatan kayu lainnya, dan ini menjadi kasus terakhir di Ketapang. Fanny Febyanti
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Diduga Terlibat Pembalakan Liar Amazon, Menteri Lingkungan Hidup Brasil Mundur

24 Juni 2021

Petugas pemadam kebakaran, Brazilian Institute for the Environment and Renewable Natural Resources (IBAMA) berupaya memadamkan api dalam kebakaran hutam Amazon di Apui, Negara Bagian Amazonas, Brasil, 11 Agustus 2020 REUTERS/Ueslei Marcelino
Diduga Terlibat Pembalakan Liar Amazon, Menteri Lingkungan Hidup Brasil Mundur

Menteri Lingkungan Hidup Brasil memutuskan untuk mundur dari jabatannya menyusul digelarnya investigasi keterlibatan di kasus pembalakan liar Amazon


Kerugian Akibat Kayu Haram Capai Rp 300 Triliun  

5 Maret 2013

Kayu ilegal. TEMPO/Ishomuddin
Kerugian Akibat Kayu Haram Capai Rp 300 Triliun  

Peredaran kayu ilegal mengancam kehidupan masyarakat di sekitar

hutan.


Uni Eropa Aktifkan Larangan Impor Kayu Ilegal  

5 Maret 2013

TEMPO/Zulkarnain
Uni Eropa Aktifkan Larangan Impor Kayu Ilegal  

Para importir kayu di Eropa wajib memastikan kayu yang mereka

impor legal.


Ilegal Logging di Jatim Rugikan Negara Rp 29 M  

12 Februari 2013

Penebangan Liar/TEMPO/Jupernalis Samosir
Ilegal Logging di Jatim Rugikan Negara Rp 29 M  

Faktor ekonomi masyarakat jadi faktor utama penyebab pencurian kayu.


Bea dan Cukai Semarang Sita 14 Kontainer Kayu Ilegal

8 Januari 2013

Kayu ilegal. TEMPO/Ishomuddin
Bea dan Cukai Semarang Sita 14 Kontainer Kayu Ilegal

Para pelaku terancam denda Rp 5 miliar dan pidana paling lama 10 tahun penjara.


Pembalakan Liar di Jambi Tak Pernah Berhenti

21 Desember 2012

Hutan di provinsi Jambi, pulau Sumatera. ANTARA/Fanny Octavianus
Pembalakan Liar di Jambi Tak Pernah Berhenti

Kerugian negara puluhan miliar rupiah. Hal ini memimbulkan dampak sosial, banjir, tanah longsor, hingga sengketa tanah.


Dua Petugas Konservasi Disekap Perambah Hutan

19 Oktober 2012

Seorang polisi hutan lengkap dengan senjatanya melakukan patroli dan pengawasan rutin kondisi hutan di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, Senin (25/6). ANTARA/M Agung Rajasa
Dua Petugas Konservasi Disekap Perambah Hutan

Perambah melakukan aksi balas dendam setelah 13 kawan mereka ditangkap oleh tim Satuan Polisi Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi.


Cagar Alam Dibabat, Pohon Usia 150 Tahun Ditebang

24 Juli 2012

TEMPO/Zulkarnain
Cagar Alam Dibabat, Pohon Usia 150 Tahun Ditebang

Yang dibabat adalah kayu jenis Bengkirai dengan kualitas terbaik.


Cegah Pembalakan Liar, Polisi Hutan Dibekali Silat

19 Juli 2012

TEMPO/Zulkarnain
Cegah Pembalakan Liar, Polisi Hutan Dibekali Silat

Langkah ini dilakukan Perum Perhutani Unit II Jawa Timur yang bekerjasama dengan perguruan silat Persaudaraan Setia Hati.


Hutan Pendanaan Kerajaan Inggris Tinggal 70 Persen  

9 April 2012

Pangeran Charles mengunjungi Hutan Harapan di Jambi, (02/11). Kunjungan ini dalam rangka mengkampanyekan kesadaran akan lingkungan hidup. FOTO: AP Photo/Eka Tresnawan, Harapan Rainforest
Hutan Pendanaan Kerajaan Inggris Tinggal 70 Persen  

Memang benar hingga kini kawasan PT REKI sedikitnya 30 persen telah rusak akibat dirambah dan aksi pembalakan liar.