Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyelundupan Kayu Merbau Papua Kembali Marak

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Komitmen pemerintah untuk memberantas pembalakan liar di Papua dinilai mengecewakan. Penyelundupan kayu langka jenis merbau meningkat kembali sepanjang tahun 2006, hingga 50 ribu meter kubik perbulan. Padahal tahun 2005, Operasi Hutan Lestari II telah dilakukan dan berhasil menangkap 186 tersangka. Namun tak satupun cukong dan bos kayu yang divonis penjara.Laporan investigasi Telapak dan the EnvironmentalInvestigation Agency (EIA) merinci aktivitasbesar-besaran penyelundupan kayu mahal merbau dariPapua sepanjang tahun 2006. "Jumlahnya mencapai duakapal kargo atau sekitar 45-50 ribu meter kubikperbulan," kata Yayat Afianto, Forest CampainerTelapak dalam jumpa pers, Rabu (28/3). Jumlah inimeningkat tajam dari tahun 2005 yang hanya satu kapalkargo atau 17 ribu meter kubik per bulan.Telapak dan EIA menemukan setahun belakangan alirankayu langka ilegal itu kembali mengalir ke pasarinternasional. Pencurian dilakukan dengan menggunakanmodus baru. Alih-alih mengapalkan kayu bulat langsungdari Papua seperti sebelumnya, sindikat menyelundupkankayu gergajian dan kayu balok merbau dalam kontainer."Untuk mengelabuhi petugas," kata Yayat.Cara yang ditempuh, kata dia, kayu merbau bulat dariPapua dikirim ke Surabaya. Penggergajian danpengemasan kayu dilakukan di beberapa lokasi diSurabaya. Dengan menyuap oknum Bea dan Cukai, kayumahal itu dikapalkan dalam kontainer ke Cina, India,Vietnam dan Papua New Guinea.Menurut Yayat, analisis rantai suplai kayu curianmenunjukkan besarnya keuntungan yang diraup negaralain. Tahun 2004, kayu merbau curian dari Papuadihargai Rp 1,2 juta (US$ 120) per meter kubik ketikadimuat di kapal. Saat tiba di pelabuhan di Chinaberlipat menjadi Rp 2,4 juta (US$ 240). Sesudah diolahmenjadi lantai kayu dan dijual ke Eropa dan Amerika,harga melonjak menjadi Rp 20 juta (US$ 2,000).Julian Newman dari EIA menganggap penyelundupan merbaumeningkat karena tak ada keseriusan dari penegak hukummulai dari polisi, jaksa dan hakim. "Ini contoh jelaskegagalan sistem peradilan di Indonesia. Kejahatanterhadap lingkungan jelas terjadi, tapi tak ada dalangyang dihukum," katanya.Secara dramatis, operasi hutan lestari II pada Maret2005 mengerahkan 1.500 personil dengan anggaran 12miliar. Operasi ini dianggap berhasil mengurangialiran kayu-kayu curian di seantero Papua dalam jangkapendek. Tetapi, menurut Julian, 2 tahun setelahoperasi digelar tak ada seorangpun yangbertanggungjawab atas aktivitas illegal itu dihukum."Terdakwa hanya pekerja rendahan, supir truk, danoperator chainshaw, katanya.Julian menambahkan, dari 186 tersangka yang disebutpolisi, hingga Januari 2007, hanya 13 yang dijatuhihukuman dengan masa hukuman paling lama hanya duatahun. Bahkan 18 perkara besar yang sampai dipengadilan diputus bebas. "Sehingga tak ada efekjera," katanya.Upaya memerangi penyelundupan merbau ini, menurutYayat, sebenarnya dapat dilakukan dengan memasukanmerbau dalam daftar Convention on International Tradein Endangered Species (CITES) Appendix III. Konvensiini memperbolehkan penyitaan oleh pelabuhan luarnegeri terhadap pengangkutan kayu merbau yang tidakdilengkapi lisensi CITES. "Tapi hingga kinipemerintah tidak juga mendaftarkan species yangterancam ini," tambahnya.Ninin Damayanti
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

26 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa malam, 27 Februari 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.


365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

27 hari lalu

Sawit 2
365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.


Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

27 hari lalu

Shutterstock.
Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.


Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

27 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.


Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

29 hari lalu

Massa buruh membawa poster saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Para buruh juga menuntut pemerintah untuk menghentikan obral tanah dan hutan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). TEMPO/M Taufan Rengganis
Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

Kondisi hutan di IKN yang sudah ditetapkan sebagai kawasan lindung masih jauh dari kondisi ideal.


Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

33 hari lalu

Penggundulan hutan di India. [www.nature.com]
Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

Hari Hutan Internasional diperingati setiap 21 Maret. Sejarahnya dimulai 2012 yang diprakarsai oleh PBB untuk membantu dan mendukung konservasi hutan


Agar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok

34 hari lalu

Taman Hutan Raya Bunder di Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. (Dok.istimewa)
Agar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan pengelolaan Taman Hutan Raya Bunder di Kabupaten Gunungkidul dengan sistem blok.


OIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis

36 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
OIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan 65 persen kawasan IKN akan bisa dijadikan hutan tropis kembali.


Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

37 hari lalu

Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) mengamuk dan mengalami gigi taring patah karena mengigit kandang besi saat masuk perangkap di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.


Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

52 hari lalu

Petugas berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu 15 Januari 2022. ANTARA/HO-UPT Damkar Bintan Timur
Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?