TEMPO Interaktif, Jakarta: Jaksa penyelidik dugaan penyelewengan keuangan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soebandi memeriksa 20 orang pegawai rumah sakit itu sebagai saksi kasus dugaan korupsi senilai Rp 1,2 miliar.Tim kejaksaan juga membidik tim mobilisasi dana rumah sakit tersebut. Menurut Kepasa Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Jember D. Agus Mulyono, ada dua sumber pendapatan rumah sakit, yaitu penghasilan apotek swadana dan operasional unit-unit."Keuntungan dari dua sumber dana itu dikumpulkan oleh bagian mobilisasi dana. Bagian ini nanti akan melaporkan pada bagian keuangan rumah sakit," ujarnya, Selasa siang tadi.Para saksi dipanggil untuk dimintai keterangan dan data."Jadi sejauh ini belum ada bukti awal, masih pengumpulan data dan keterangan," kata Agus.Dugaan penyelewengan keuangan terkuak setelah Badan Pengawas Kabupaten Jember menemukan keuangan rumah sakit mengalami defisit sebanyak Rp 1,2 miliar selama 2001-2005. Kenyataannya rumah sakit mengalami surplus. Mahbub Djunaidy
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara
1 hari lalu
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara
Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg
2 hari lalu
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg
Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN
8 hari lalu
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN
Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.
