ICMI Bertekad Menjadi Perekat DPR-Pemerintah

TEMPO Interaktif, Makassar: Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Muslimin Nasution mengatakan, dalam setahun pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu terdapat kesan bahwa lembaga legislatif dan eksekutif selalu berkelahi. Karena itu, ia menyatakan, organisasinya akan menjadi sebagai perekat antara kedua lembaga.Hal itu disampaikan Muslim dalam pembukaan muktamar ICMI di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (4/12). Ia menganggap, muktamar mempunyai arti yang sangat strategis karena selain membahas masalah ICMI, juga akan memberikan solusi bagi pemerintah."Kami bisa memberikan solusi bagi pemerintah," kata Muslimin.Ia mengakui selama ini terjadi perbedaan mengenai cara pandang. Akibatnya, timbul perdebatan mengenai masalah-masalah pluralisme, sekularisme, fundamentalisme, terorisme, dan radikalisme. Dikatakan Muslimin, ICMI akan menjadi perekat dan kembali mempersatukan seluruh umat-umat beragama di Indonesia. Selain itu, ICMI berjanji agar tidak selalu terjadi "perkelahian" antara lembaga eksekutif dan legislatif. Muktamar ICMI ini dibuka oleh Presiden Yudhoyono. ICMI dideklarasikan di Universitas Brawijaya, Malang, pada Februari 1990. B.J. Habibie, presiden setelah Soeharto, adalah ketua umum pertama organisasi ini. Irmawati