Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Kesehatan Dekati Masyarakat Buyat Pante

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Buyat:Pertemuan antara Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, dengan masyarakat Buyat Pante, Sulawesi Utara, pada Sabtu (4/6), sempat diwarnai kericuhan. Pemicunya adalah Frans W. Rolos, Camat Ratatotok, Kabupaten Minahasa Selatan. Frans yang memoderasi dialog antara Siti Fadilah Supari dengan masyarakat, di awal sambutannya, menyinggung soal tapal batas Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Minahasa Selatan.Pada saat dialog seseorang warga Desa Buyat, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow, mempersoalkan yang disampaikan si camat. "Di sini cukup bicara soal kesehatan, tidak usah bicara perbatasan,"ujarnya, disambut teriakan orang-orang di belakangnya.Situasi makin memanas ketika seseorang berseragam PNS mendekati si warga tadi untuk menyeretnya ke luar ruangan. Suasana gaduh pun terjadi, sehingga Menteri Siti Fadilah maju ke tengah-tengah keributan untuk meredam adu mulut yang terjadi. Beberapa orang polisi langsung menenangkan massa dengan menyuruh mereka kembali duduk di tempat masing-masing. "Kita berkumpul untuk memikirkan anak-anak kita yang sakit, tapi malah berantem. Saya datang menengok masyarakat, bukan mau melerai orang berkelahi,"kata Siti Fadilah Supari dengan mata berkaca. Dalam kesempatan itu, sebagian besar masyarakat Buyat Pante kembali menegaskan tekadnya untuk memilih relokasi. "Bulan ini kami tetap akan pindah,"kata Anwar Stirman, salah seorang warga.Dari hasil dialog dengan masyarakat, yang kebetulan berkumpul di Pos Yandu, diketahui kondisi anak-anak yang sakit di Pante Buyat. "Dari 60 balita di sini, 10 orang menderita gizi buruk dan 19 kurang gizi,"kata Zuhra Lombonaung, warga yang membantu di Pos Yandu di Buyat Pante. Namun, Kepala Puskemas Ratatotok, Sandra Rotti, meluruskan bahwa hanya ada 2 bayi yang mengalami gizi buruk. Anak-anak tersebut berusia antara 1-5 tahun.Usai dialog yang sempat gaduh itu, Siti Fadila Supari menyerahkan bantuan kepada masyarakat Buyat Pante berupa obat-obatan, makanan bayi, dan beberapa keperluan medis lainnya. "Satu dua minggu ini kami juga akan mengirimkan satu mobil ambulans untuk warga di sini,"janjinya.Bantuan tersebut, atas permintaan warga setempat, diserahkan kepada Mer-C yang diwakili Harry Iskandar. "Kami berharap Mer-C dapat bekerja sama baik dengan kami. Koordinasikanlah kegiatan di sini dengan pihak dinas kesehatan,"kata Menteri Kesehatan. Sebab keberadaan Mer-C, oleh pemerintah, dinilai enggan berkoordinasi dengan mereka.Siti Fadilah Supari juga meluangkan waktu menjenguk Ahyani Lombonaung di RSUD Noongan, Minahasa, yang menderita kencing darah. Kondisinya mulai membaik, namun saat buang air kecil masih terasa sakit dan hanya menetes sedikit-sedikit. Siti Fadilah Supari berkenan membantu ongkos mereka selama dirawat di rumah sakit. "Hermaturia, infeksi saluran kencing,"kata Direktur RSUD Noongan, Albert Tangel. Menurut Albert, sudah lebih dari seratus pasien asal Buyat Pante yang pernah dirawat di rumah sakit ini. Penyakit mereka, lanjut dia, adalah penyakit yang biasa diidap warga dari tempat lainnya.Sementara itu, Siti Fadilah Supari berkelit bahwa kunjungannya ke Buyat kali ini menyusul gagalnya upaya mediasi antara pemerintah dan PT. Newmont Minahasa Raya. "Saya hanya memantau kesehatan mereka. Untuk persoalan ini, itu urusan kementerian lain,"katanya.Dia juga mengaku, kondisi di Buyat lebih baik dari bayangan yang ada di benaknya. Namun, Siti Fadilah Supari berjanji akan melakukan penelitian kembali, secara lebih mendalam, kondisi kesehatan masyarakat Buyat.Ahmad Alheid
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

13 hari lalu

Parade Mural Hari Kesehatan Nasional. Foto: Instagram FCTC Indonesia.
COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.


Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Seorang penambang membawa 2 jerigen minyak solar yang telah diolah di penambangan tradisional desa Wonocolo, Kecamatan Kadewan, Bojonegoro, Kamis 11 September 2014. TEMPO/Fully Syafi
Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.


Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Ilustrasi pembalut. Freepik.com
Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan


Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Kepala Ombudsman Perwakilan Sumut Abyadi Siregar memberi keterangan terkait pencemaran lingkungan yang dilakukan PT GSA pada Senin, 9 Oktober 2023. Foto: Istimewa
Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.


Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Pandawara Group. Instagram/PandawaraGroup
Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi


Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

30 September 2023

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjadi pembicara dalam acara Hub Talk yang diinisiasi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Dalam acara bertajuk
Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memutuskan menutup Puskesmas Kelurahan Jati II di Pulogadung. Apa Alasannya?


Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Sejumlah masyarakat dan nelayan yang tergabung dalam komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa bersama aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia dan lintas komunitas pecinta alam menggunakan kayak sambil membentangkan spanduk saat aksi SaveKarimunjawa di tepi pantai yang tercemar limbah tambak udang di Desa Kemujan, kepulauan wisata bahari Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa, 19 September 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut penutupan tambak udang vaname intensif sebanyak 39 titik tak berizin karena merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi hutan mangrove yang juga dinilai akan memperparah krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.


5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

Berikut ini penyakit polusi udara yang bisa menyerang warga Jabodetabek. Foto: Canva
5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.


Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

26 Agustus 2023

Peneliti Utama Health Collaborative Center Ray Wagiu Basrowi/Ray
Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

Indikasi polusi udara dan himbauan itu ternyata belum membuat warga Jakarta mengubah kebiasaan untuk mengutamakan proteksi diri.


Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Warga melihat pemandangan Kota Jakarta yang diselimuti polusi udara pada Selasa, 25 Juli 2023. Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.