Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malaysia Hentikan Bermanuver Di Karang Unarang

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Sejak kejadian benturan antara Kapal Diraja Malaysia Renchong 38 dengan Kapal Republik Indonesia (KRI) Tedong Naga 819, tidak terlihat lagi aktivitas kapal-kapal perang Malaysia yang melakukan manuver di sekitar perairan Karang Unarang, Kalimantan Timur. "Sampai siang hari, tidak ada lagi kapal Malaysia yang datang," kata Kolonel Laut Marsetio, Komandan Gugus Tempur Laut TNI AL kepada Tempo, ahad (10/4) kemarin.Sebagaimana ramai diberitakan, KRI Tedong Naga berhasil menghalau KD Renchong yang berusaha mendekati perairan Karang Unarang. Kapal perang Malysia itu muncul untuk mengganggu pembangunan mercusuar Indonesia di pulau karang yang hanya muncul saat air laut surut tersebut.Ketika itu, kapal milik Tentara Laut Diraja Malaysia bergerak dari arah utara -- di perairan Tawau -- mendekati Karang Unarang dengan kecepatan tinggi untuk menimbulkan gelombang, sehingga bisa mengganggu pembangunan suar. KRI Tedong Naga yang sedang berpatroli, berusaha mengusir KD Renchong agar menjauh dari Karang Unarang.Kedua Kapal sempat berada dalam posisi sejajar dalam jarak kurang dari 20 meter. Pada lokasi sekitar setengah kilometer dari Karang Unarang, KD Renchong melenggang mendekati lokasi pembangunan suar, sehingga KRI Tedong Naga mendekati dan menghalangi agar KD Renchong tidak mendekat lagi. Kedua kapakl perang sempat bergesekan hingga tiga kali, sebelum KD Renchong bermanuver dan balik lagi ke perairan Tawau.Untuk mengantisipasi "kenakalan" serupa, menurut Komandan Gugus Tempur Laut Armada Kawasan Timur, Laksamana Pertama TNI Soeparno, TNI AL akan menyiagakan kapal-kapalnya disekitar perbatasan. Sementara itu, untuk pengamanan terhadap pembangunan suar di Karang Unarang, menruut Soeparno, akan tetap dipertahankan walaupun suar sudah selesai dibangun. Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya Slamet Subiyanto, TNI AL belum akan menambah kekuatan di sekitaran perairan Laut Sulawesi. "Sementara ini, belum perlu menambah kekuatan," kata Slamet, kemarin. Slamet mengatakan, baik personel maupun jumlah kekuatan laut masih dalam posisi sebagaimana biasa. "Tujuh kapal di sana kami pertahankan seperti kemarin," kata Slamet. Marsetio menyebutkan, tujuh KRI yang dikerahkan di sekitar wilayah perairan tersebut adalah KRI Karel Satsuit Tubun, KRI Nuku, KRI Wiratno, KRI Taliwangsa, KRI Todung Naga, KRI Hiu dan KRI Singa.Menurut KSAL, sampai saat ini, pihaknya belum memerlukan bantuan TNI Angkatan Udara untuk pengamanan. "Kami bertugas sesuai fungsi masing-masing," kata Slamet. Menurutnya, ini dilakukan untuk menghindari penafsiran yang macam-macam, jika terjadi penambahan kekuatan di Laut Sulawesi. Insiden serempetan dua kapal perang ini dinilai Anggota Komisi I DPR RI, Slamet Effendi Yusuf, menunjukan sikap arogan Malaysia. Menurut anggota Fraksi Partai Golkar ini, dirinya berharap agar pemerintah segera melayangkan surat protes resmi yang isinya keras, kepada pemerintah Malaysia. "Ini upaya provokatif terhadap Indonesia dan jelas tidak menguntungkan bagi Malaysia, ditengah upaya penyelesaian diplomatik," kata Slamet.Slamet menilai, tindakan kapal perang Malaysia ini merupakan upaya lanjutan untuk menghalangi pembangunan menara suar milik Indonesia di karang Unarang. Menurut Marsetio, saat ini menara suar tersebut dalam tahap penyelesaian. "Mingu depan, kami perkirakan sudah selesai," katanya. "Dulu Malaysia berusaha menbganggu dengan ombak, sekarang mereka berusaha lebih keras lagi," kata Slamet menilai.Anggota Komisi I ini juga menghimbau TNI AL untuk lebih memperketat pengamanan di perairan tersebut. Slamet malahan menyarakan pergantian kapal patroli Indonesia dengan ukuran dan jenis kapal yang lebih baik daripada yang sekarang digunakan. "Supaya lebih sepadan, hingga kapa perang Malaysia tidak berani nabrak," katanya.Agus Supriyanto/Rinaldi D Gultom
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

7 September 2023

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

Pentingnya mempermudah segala aspek perdagangan intra-ASEAN, termasuk pengiriman barang dan proses keluar-masuk barang


Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

8 Juni 2023

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan bersama pemilik minimarket Domart, Wachidal Mustafa Dimyani meresmikan pembukaan Domart di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu 7 Juni 2023.
Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

Domart merupakan minimarket pertama yang 100 persen menjual produk Indonesia


Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

8 Juni 2023

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu Juni 2023.
Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama untuk melindungi rakyat dan petani kecil.


Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

11 Mei 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

Kedua menteri menekankan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan kerja sama perdagangan


JIM Digelar, Sekjen Kemendagri Berharap Kerja Sama Survei Demarkasi Semakin Baik

19 Agustus 2022

Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Suhajar Diantoro.
JIM Digelar, Sekjen Kemendagri Berharap Kerja Sama Survei Demarkasi Semakin Baik

Kegiatan tersebut penting dilakukan secara berkesinambungan dan harus ditingkatkan kualitasnya.


Jokowi Sambut Kedatangan Mahathir Mohamad di Bandara Halim

28 Juni 2018

Presiden Joko Widodo bersama dengan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad saat pendatanganan MoU PT Adiperkasa Citra Lestari di pabrik mobil nasional Malaysia Proton di Shah Alam, 6 Februari 2015. AP/Joshua Paul
Jokowi Sambut Kedatangan Mahathir Mohamad di Bandara Halim

Mahathir Mohamad datang untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi setelah menjadi Perdana Menteri Malaysia untuk kedua kalinya.


Dua Anggota TNI yang Ditangkap di Malaysia Masih Ditahan

26 Maret 2018

Ilustrasi TNI AD. Tempo/Suryo Wibowo
Dua Anggota TNI yang Ditangkap di Malaysia Masih Ditahan

Dua prajurit TNI yang ditangkap kepolisian Diraja Malaysia di daerah Lundu, sampai kini masih ditahan. TNI telah melaporkan kejadian ini ke Kemenlu.


Hendak Tanding Sepak Bola, 28 WNI Malah Dideportasi dari Malaysia

26 Maret 2018

Pemain PSM Banting Setir ke Liga Tarkam
Hendak Tanding Sepak Bola, 28 WNI Malah Dideportasi dari Malaysia

Sebanyak 28 WNI yang akan bertanding sepak bola dan bola voli di Malaysia, justru ditahan dan akan didepotasi karena tak membawa dokumen keimigrasian.


Festival Lintas Perbatasan Indonesia-Malaysia Digelar Agustus

8 Maret 2018

Pos Lintas Batas Negara Badau, Kapus Hulu, Kalimantan Barat. (kapuashulukab.go.id)
Festival Lintas Perbatasan Indonesia-Malaysia Digelar Agustus

Dia ingin acara ini membuat wisatawan tidak hanya berkunjung saat festival digelar.


Kabareskrim Bantah Penyidik Ambil Duit 1 M Ringgit di Kapal Mewah

7 Maret 2018

Sebuah kapal pesiar mewah bernama
Kabareskrim Bantah Penyidik Ambil Duit 1 M Ringgit di Kapal Mewah

Kepala Bareskrim Polri Irjen Ari Dono Sukmanto membantah kabar penyidik Bareskrim mengambil duit 1 miliar ringgit dari kapal Equanimity.