Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suciwati Pastikan Kasus Munir Dapat Dukungan Internasional

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Komisi Hak Azasi Manusia (HAM) Uni Eropa berjanji mengawasi penanganan kasus pembunuhan Munir. Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Jenderal Komisi HAM Uni Eropa Michael Matthiessen kepada istri Munir, Suciwati, yang didampingi Koordinator Kontras Usman Hamid dan Sekretaris Eksekutif Imparsial Pungki Darti, saat bertemu di Brussel, 1 April lalu. Sebelumnya Suciwati berserta beberapa anggota Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir, melakukan kampanye internasional meminta dukungan PBB dan beberapa negara mendesak pemerintah Indonesia agar serius menangani kasus Munir. Mereka juga mendatangani Parlemen Belanda, meminta parlemen memonitor pemerintah Belanda yang dinilai lambat merespon kasus ini."Komisi HAM Uni Eropa menyambut baik kampanye internasional kasus ini, terlebih Uni Eropa yang memang memperhatikan perlindungan HAM. Mereka berjanji melakukan monitoring kasus dan menginformasikan secara reguler kepada anggota," ujar Suci kepada wartawan, Rabu (6/4), di Kantor Imparsial, Jakarta.Di Brusel pada 1 April, Suci dan tim TPF bertemu Sekretaris Jenderal Komisi HAM Uni Eropa. Mereka meminta Komisi menjadikan kasus Munir sebagai bagian dari masalah yang diperhatikan Komisi tersebut, terutama setelah Uni Eropa mengeluarkan petunjuk tentang Human Rights Defenders. Pada hari yang sama, Suci dan tim TPF bertemu dengan Kepala Deputi Unit Asia Tenggara dan Timor Leste Direktorat Jenderal Hubungan Luar Negeri Komisi Eropa Aldo Dell' Aricia, membahas kasus Munir. Dari hasil pertemuan, selain tetap memonitor kasus, Aldo berjanji akan mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, jika Komisi Uni Eropa menemukan ketidakberesan dalam upaya penanganan kasus Munir. Dukungan juga diberikan anggota Parlemen Belanda. "Farah Karimi (anggota Parlemen dari Partai Hijau) berjanji akan selalu memonitor, terutama langkah-langkah pemerintah Belanda dalam menangani kasus ini. Karimi juga menyatakan keinginannya dapat memonitor secara langsung, datang ke Indonesia, jika kasus ini sudah sampai di pengadilan," papar Suciwati. "Dokter Klaas J. Lusthof dan dokter R.Visser dari NFI yang melakukan otopsi tubuh Munir, jika dibutuhkan bersedia diundang ke Indonesia sebagai saksi ahli," lanjutnya. Kedua dokter itu pun menyatakan sangat penting melakukan pencocokan kembali apakah terjemahan hasil otopsi sudah sesuai dengan yang dibuat NFI, karena sampai saat ini NFI belum mengetahui hasil terjemahannya.Ketua Komisi HAM PBB Makarim Wibisono sendiri memberikan dukungan sepenuhnya upaya penyelesaian kasus Munir. Dia berjanji membantu mengontak Kapolri, Jaksa Agung bahkan militer jika tim TPF menemui kesulitan saat menangani kasus Munir. Sementara itu Koordinator Kontras Usman Hamid menyampaikan keinginannya agar TPF dan BIN memiliki mekanisme hubungan yang lebih formal guna mendorong pengungkapan kasus Munir. Usman juga menilai positif tindakan polisi menetapkan dua pramugari Garuda sebagai tersangka. "Sejak awal kita menduga tidak sedikit yang terlibat dalam kasus ini, namun penting bagi penyidik mengumumkan kepada publik mengapa dua pramugari itu dijadikan tersangka supaya tidak ada penafsiran, kedua orang itu hanya sebagai kambing hitam," tandas usman. Sunariah
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

32 hari lalu

Istri mendiang aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati tiba di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Suciwati akan diperiksa oleh tim ad hoc bentukan Komnas HAM, untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus kematian aktivis Munir Said Thalib. TEMPO/Subekti
Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.


Respons Amnesty Internasional, Imparsial, Komnas HAM soal Anggota TNI Aniaya Warga Papua

32 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com
Respons Amnesty Internasional, Imparsial, Komnas HAM soal Anggota TNI Aniaya Warga Papua

Warga Papua yang diduga anggota TPNPB-OPM itu bernama Definus Kogoya. Kejadian penganiayaan dilakukan di wilayah Kabupaten Puncak.


Kecam Warga Papua Dianiaya TNI, Imparsial: Bukti Pendekatan Keamanan Tak Hormati HAM

32 hari lalu

Wakil Direktur Imparsial, Gufron Mabruri (kedua kiri), Koordinator peneliti Imparsial, Ardi Manto Adiputra (paling kiri) dan peneliti senior Imparsial Anton Aliabbas (kedua kanan) saat jumpa pers terkait Peringatan HUT Ke-74 TNI, di Kantor Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat 4 Oktober 2019. Antara Foto/Syaiful Hakim
Kecam Warga Papua Dianiaya TNI, Imparsial: Bukti Pendekatan Keamanan Tak Hormati HAM

Kekerasan di Tanah Papua, selalu berulang karena pemerintah masih menggunakan pendekatan keamanan dalam menangani konflik.


Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

33 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat


Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

40 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.


Reaksi Ma'ruf Amin hingga Imparsial Soal TNI-Polri Isi Jabatan ASN

40 hari lalu

Ilustrasi PNS atau ASN. Shutterstock
Reaksi Ma'ruf Amin hingga Imparsial Soal TNI-Polri Isi Jabatan ASN

Imparsial menilai penempatan TNI-Polri di jabatan ASN akan mengancam demokrasi karena melegalisasi kembalinya dwifungsi ABRI.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

40 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

40 hari lalu

Istri mendiang aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati tiba di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Suciwati akan diperiksa oleh tim ad hoc bentukan Komnas HAM, untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus kematian aktivis Munir Said Thalib. TEMPO/Subekti
Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

40 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Imparsial Kritik Rencana Pengesahan PP Manajemen ASN: Melegalisasi Dwifungsi ABRI, Mengancam Demokrasi

41 hari lalu

Ilustrasi ASN (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/tom)
Imparsial Kritik Rencana Pengesahan PP Manajemen ASN: Melegalisasi Dwifungsi ABRI, Mengancam Demokrasi

Peraturan Pemerintah itu juga membahas jabatan ASN yang bisa diisi oleh prajurit TNI dan personel Polri, dan sebaliknya.