Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PDIP Pembaruan Usulkan Presidium Ketua Umum

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Kelompok Pembaruan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menawarkan ketua umum berbentuk presidium yang beranggotakan tiga atau lima orang. Gagasan ini akan diperjuangkan dalam pembahasan perubahan anggaran dasar/rumah tangga PDIP. "Jika memang sudah ada figur yang tepat, baru jabatan ketua umum diberikan kepada figur itu," kata tokoh gerakan pembaruan, yang mantan Ketua PDIP, Sukowaluyo Mintorahardjo, di Jakarta, Rabu (23/3). Kelompok pembaruan ini mengusung nama Roy B.B. Janis, Sophan Sophiaan, Guruh Sukarno Putra, Laksamana Sukardi, dan Arifin Panigoro menjadi calon presidium. Pembaruan mengusulkan ketua umum berbentuk presidium karena belum ada sosok yang bisa menggantikan figur Megawati Soekarnoputri. Sementara itu, nama Megawati sebenarnya sudah tidak laku dijual. "Megawati tak laku lagi. Meskipun kami sudah bekerja keras Mega tetap bisa dijual," kata dia. Masing-masing calon anggota presidium itu dipilih, kata Sukowaluyo, karena mereka memiliki berbagai kelebihan, meski dengan kekurangannya. Guruh Sukarno Putra memperoleh dukungan karena keluarga Soekarno. Laksamana karena alasan ketenaran dan kedekatan dengan Megawati dan Taufiq Kiemas. Begitu pula calon lainnya.Menurut Suko, PDIP harus membuat gebrakan perubahan apabila tak mau kalah lagi dalam Pemilu 2009. Menurut dia, upaya "menjual" Megawati pernah dilakukan PDIP dua kali dan gagal, yaitu dalam pemilu legislatif dan pemilihan presiden tahun lalu. Saat itu hampir semua kader PDIP telah mati-matian memberikan dukungan dengan segala bentuknya. Hasilnya, kata Sukowaluyo, komitmen itu tetap saja menemui jalan buntu. PDIP kalah dan Megawati tak berhasil menduduki kursi presiden. "Dia tak pernah menang dalam pemilihan," ujar Suko. Maka majunya Mega dalam kongres mendatang, menurut Suko, akan menguntungkan pesaing PDIP. "Dia telah teruji dan terbukti... (tidak menang dalam pemilihan noninternal PDIP)," dia melanjutkan. Di Kongres II PDIP Bali pekan depan, Sukowaluyo memperkirakan akan ada dua front besar antara kelompok pendukung status quo dan kelompok pembaruan. Pertempuran akan berada di ladang utusan, sistem, dan institusi, serta media. Dari sisi dukungan dari utusan, seperti diberitakan Koran Tempo kemarin, Laksamana mengaku memperoleh dukungan 800 utusan kongres atau hampir separuh utusan. Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Pramono Anung mengaku tak tahu dari mana usulan presidium itu akan masuk. Anggaran Dasar/Rumah Tangga PDIP sebelumnya tak mengenal presidium. Begitu pula rancangan anggaran dasar dan rumah tangga yang telah diserahkan ke daerah. "Ide sih, boleh saja," ujarnya.Pramono menyatakan, kongres akan membahas perubahan istilah-istilah dalam struktur kepengurusan partai seperti nama dewan pengurus pusat menjadi pengurus nasional, dewan pengurus daerah menjadi pengurus provinsi, dan pengurus cabang menjadi pengurus kabupaten/kota. Kongres juga akan membahas masalah tata cara pemilihan, bentuk formatur, dan kewenangan khusus ketua umum. Tata cara pemilihan, kata Pramono, sudah pasti akan ditentukan utusan pengurus cabang. Formatur, kata dia, ada dua ide besar yang muncul: formatur tunggal atau jamak. "Sementara itu, soal kewenangan khusus ketua umum wilayahnya lebih sempit barangkali," kata dia.Tokoh pendukung pembaruan PDIP Laksamana Sukardi mengatakan, pihaknya tetap mengusung gagasan menolak calon tunggal, hak prerogatif, dan formatur tunggal. Hak prerogatif dan formatur tunggal hanya akan memberi kesempatan orang-orang baru masuk dalam kepengurusan pusat. "Padahal AD/ART mensyaratkan lima tahun," ujarnya.Untuk menggolkan ide pembaruan, Laksamana dan kawan-kawan berupaya mempengaruhi utusan independen dari cabang. Di setiap cabang, kata Laksamana, ada dua dari empat utusan yang bukan pengurus. Dengan penjelasan ide pembaruan, ia berharap regenerasi bisa berjalan sesuai dengan keinginan kader-kader PDIP. "Hak prerogatif ini akan menghambat regenerasi," kata dia. Purwanto-Tempo
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. PDI Perjuangan menggelar perayaan HUT ke-51 dengan mengusung tema 'Satyam Eva Jayate' alias kebenaran pasti menang yang dilaksanakan secara sederhana. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?


Profil PDIP, 23 Tahun Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP

6 Juni 2023

Ketua umum PDIP, Megawati Soekarnoputri memberikan pidato penutupan Kongres V PDIP di Sanur, Denpasar, Bali, 10 Agustus 2019. Megawati Soekarnoputri mengakui dirinya sudah memiliki daftar orang-orang yang akan diusulkan menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf mendatang. TEMPO/Johannes P. Christo
Profil PDIP, 23 Tahun Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP

PDIP merupakan satu dari tiga partai yang masih eksis sejak Orde Baru. Sejak 2000, Megawati dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDIP selama 23 tahun.


Pedagang dari Jakarta Ikut Berjualan di Kongres PDIP Bali

9 Agustus 2019

Suasana pedagang kaki lima di area kongres PDIP di Hotel Bali Beach, Sanur, Kamis, 8 Agustus 2019. Pedagang dadakan ini menjadi salah satu tujuan untuk mendapatkan atribut partai oleh para simpatisan. TEMPO.CO/ Made Argawa
Pedagang dari Jakarta Ikut Berjualan di Kongres PDIP Bali

Kongres PDIP di Bali dihadiri ribuan peserta dan undangan. Hal ini tentu saja mengundang para pedagang untuk menjajakan jualannya.


Megawati Ucapkan Sumpah Jabatan Ketua Umum PDIP Kelima Kalinya

8 Agustus 2019

Megawati Soekarnoputri memberi sinyal bahwa dirinya akan menerima mandat dari para kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk memimpin partai berlambang banteng itu kembali, dalam sambutannya di acara Malam Budaya PDIP di Grand Inna Beach, Bali pada Rabu malam, 7 Agustus 2019. TEMPO/Dewi N Piliang
Megawati Ucapkan Sumpah Jabatan Ketua Umum PDIP Kelima Kalinya

Acara pengambilan sumpah jabatan Megawati itu dilakukan secara tertutup dalam sidang paripurna PDIP.


Megawati Curhat soal Jokowi Kebangetan dan Sulit Ditemui

8 Agustus 2019

Dari kiri: Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden Jokowi, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Terpilih 2019-2024 Ma'ruf Amin dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto saat menghadiri Pembukaan Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis, 8 Agustus 2019. Dok PDIP
Megawati Curhat soal Jokowi Kebangetan dan Sulit Ditemui

Megawati menyebut Jokowi sempat bertanya alasan ketua umum partai berlambang banteng itu ingin BPIP menjadi badan, bukan dewan.


Petinggi Partai Koalisi Indonesia Kerja Hadir di Kongres V PDIP

8 Agustus 2019

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Steering Comitee Kongres V PDIP Djarot Saiful Hidayat dalam konferensi pers menjelang Kongres PDIP di Grand Inna Beach, Bali pada Rabu, 7 Agustus 2019. Dewi Nuria/TEMPO
Petinggi Partai Koalisi Indonesia Kerja Hadir di Kongres V PDIP

Selain para ketua umum partai Koalisi Indonesia Kerja, sembilan sekretaris jenderal koalisi Jokowi-Ma'ruf, juga akan lengkap hadir di Kongres V PDIP.


Ketua Kongres PDIP Minta Peserta Tak Soraki Prabowo

7 Agustus 2019

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tersenyum saat menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Ketua Kongres PDIP Minta Peserta Tak Soraki Prabowo

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dijadwalkan datang ke Kongres PDIP V di Bali.


Megawati Beri Sinyal Terima Mandat Jadi Ketua Umum PDIP Lagi

7 Agustus 2019

Megawati Soekarnoputri memberi sinyal bahwa dirinya akan menerima mandat dari para kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk memimpin partai berlambang banteng itu kembali, dalam sambutannya di acara Malam Budaya PDIP di Grand Inna Beach, Bali pada Rabu malam, 7 Agustus 2019. TEMPO/Dewi N Piliang
Megawati Beri Sinyal Terima Mandat Jadi Ketua Umum PDIP Lagi

Megawati akan pecat kader PDIP yang melanggar aturan partai.


Usai Jadi Panitia Kongres PDIP Krisdayanti Akan Berkurban di Dili

7 Agustus 2019

Krisdayanti diprediksi melenggang ke Senayan. Diva Indonesia itu maju sebagai calon anggota DPR daerah pemilihan Jawa Timur 5 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Menurut hasil sementara, istri pengusaha Raul Lemos itu masih menjadi yang tertinggi di antara para caleg yang berkontestasi. TEMPO/Nurdiansah
Usai Jadi Panitia Kongres PDIP Krisdayanti Akan Berkurban di Dili

Sebelum berkurban di Dili, Krisdayanti akan mengikuti Kongres PDIP di Bali.


Peserta Kongres PDIP Akan Gunakan Busana Adat Bali

7 Agustus 2019

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (ketiga kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (keempat kiri) dan Gubernur Bali Wayan Koster (kedua kiri) bersama istri Ni Luh Putu Putri Suastini Koster (ketiga kanan) menyapa masyarakat dari atas mobil hias saat pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-41 tahun 2019 di Denpasar, Bali, Sabtu, 15 Juni 2019. ANTARA
Peserta Kongres PDIP Akan Gunakan Busana Adat Bali

Kata Koster, bahan dekorasi dan atribut Kongres PDIP, tak pakai bahan plastik, tidak ada sterofoam, juga hidangan tidak menggunakan pipet plastik