Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usaha Menggusur Megawati dari PDI Perjuangan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Mendekati kongres, roda partai PDI Perjuangan mulai berputar cepat. Beberapa kader dalam tubuh PDIP menginginkan adanya perubahan manajemen partai berlambang kepala banteng itu. Terlihat kasak kusuk untuk memunculkan nama lain di luar ketua umum yang sekarang, Megawati Sukarnoputri. Namun, Sophan Sopian salah seorang nama yang sering disebut-sebut akan menggantikan Megawati dan sosok kader PDI Perjuangan yang terkenal kritis terhadap kepemimpinan Megawati ini membantah adanya kelompok yang melakukan gerakan menggergaji Mega. "Bohong itu, gak ada,"katanya di Jakarta, Senin (17/1) malam. Menurutnya pertemuan beberapa kader inti di tubuh PDIP di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Senin (17/1) siang tadi, adalah pertemuan biasa diantara kader-kader partai. "Itu pertemuan biasa dan dulu-dulu sering itu bagi kami," kata Sophan. Meskipun secara intensif adanya pertemuan ini untuk merumuskan manajemen PDIP ke depan tak melibat orang -orang yang selama ini sangat mendukung Megawati. "Siang tadi saya masih bertemu pak Arifin Panigoro. Betul dia mundur dari DPR, tapi gak mungkin ada rencana de-Meganisasi,"kata. Isu tentang adanya de-Meganisasi atau menyingkirkan orang-orang yang selama ini berada di lingkaran dalam Megawati, menurut Sophan, adalah isu yang coba dihembuskan oleh orang-orang yang tidak suka dengan perbaikan di tubuh PDIP. "Saya jamin isu itu dari orang-orang yang ingin merusak dan melemahkan kader-kader PDIP,"ujarnya.Sedangkan dari nama-nama yang disebut-sebut akan membentuk blok di luar Mega, diantaranya seperti Arifin Panigoro, Ry BB Janis, Noviantika Nasution, Kasdam Hutasoit, dan Didik Supriyanto menurut Sophan adalah wajar saja. Karena mereka adalah orang-orang di internal partai yang seringkali secara terbuka berbeda pendapat dan bertentangan dengan Megawati. "Hanya mereka di luar gak mau bicara,"kata Sophan.Hampir senada dengan Sophan, Noviantika Nasution, Bendahara PDIP ini kepada Tempo di Jakarta, Senin (17/1) juga membantah adanya gerakan de-Meganisasi ini secara definitif. "Kalau kami menginginkan adanya perubahan ya. Karena hanya ada dua pilihan bagi kami. Tetap seperti ini atau berubah,"kata Novi. Tetapi semua itu, lanjutnya hanya akan dibahas secara terbuka dalam forum Kongres yang dijadwalkan selesai tanggal 1 April 2004 mendatang, tentunya untuk membuat dan merumuskan kembali manajemen partai lima tahun ke depan.Manajemen PDIP diakuinya tidak membanggakan, terbukti dari kekalahan PDIP dalam pemilu 2004 dan penurunan secara drastis pemilih PDIP. Pengurus terbukti tidak menjalankan amanat kongres sebelumnya, artinya ada yang salah dan perlu direvisi. "Perlu evaluasi dan menyusun formulasi manajemen yang cocok untuk partai ke depan," ujar Novi.Diperkirakan Novi, kongres ke depan masih akan sama saja jika Megawati tetap mencalonkan diri menjadi ketua umum kecuali ada tawaran baru dari dia untuk perbaikan partai.Yang paling ideal, menurut Novi, menjadi calon ketua PDIP adalah orang yang paling sesuai untuk pemilih di pemilu 2009. "2009 nanti pemilih kita sudah pasti lebih maju, lebih kritis, lebih rasional, lebih muda dan hebat dari sekarang. Kalau mengandalkan sosok Megawati seperti sekarang sudah pasti PDIP akan semakin terpuruk,"katanya.Tema pembicaraan yang dibahas dalam pertemuan di Hotel Sahid Senin siang, menurut Novi tidak banyak membicarakan hal-hal baru. "Semua hal-hal umum yang biasa diketahui publik."Orang-orang yang kritis di tubuh PDIP ungkap Novi sangat banyak, seperti Ry BB JAnis, Sophan Sopian, Arifin Panigoro, Sutardjo Suryoguritno dan lain-lain. Namun ia menolak menyebut diri mereka sebagai orang yang kritis di luar Mega. Apalagi membentuk blok tersendiri. "Tidak. Kami tetap dalam tubuh PDIP. Dalam pertemuan tadi kami coba menyusun tim dan mendata apa kita masih punya banyak kader atau tidak. Dan, ternyata kita masih punya banyak,"katanya.Tentang bursa calon-calon ketua partai yang sudah mulai muncul, menurut Sophan maupun Novi sebaiknya tetap dibiarkan bergulir tanpa harus membuat pengerucutan satu nama untuk menghadapi Megawati di Kongres nanti. "Akan lebih baik kalau banyak yang mencalonkan. Walau banyak yang mencalonkan diri sebagai penantang Ibu Mega, mereka bukan musuh partai tapi adalah aset. Tolong sampaikan ini. Mereka adalah aset,"kata Novi.Banyaknya calon akan mendewasakan PDIP yang konon mendedikasikan diri sebagai partai yang demokratis. Sebab, mekanisme pemilihan nantinya diharapkan akan muncul ada pasangan-pasangan calon yang tidak langsung dipilih satu sebagai ketua tetapi akan ada banyak calon yang kemudian mengkristal secara sistematis menjadi tiga atau dua pasangan nama untuk kemudian dipilih lagi. Artinya ada dua tahap pemilihan untuk calon ketua PDIP dalam kongres nanti. "Dalam kongres nanti seperti pemilu kemarin. Artinya biarkan kader memilih dan segala kemungkinan dibahas di sana,"kata Novi. Saat ini sudah muncul dua nama calon ketua yang akan mendampingi Mega dalam bursa persaingan calon ketua umum PDIP yakni Sophan Sophian dan Guruh Sukarno Putra yang diusung oleh beberapa elemen dan DPD.Agus Supriyanto
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

11 hari lalu

Kepsen:Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani menghadiri kampanye akbar PDIP di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Ahad, 4 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

Puan Maharani memberikan sinyal pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto usai lebaran.


Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

11 hari lalu

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua DPP PDIP Puan Maharani di kediaman Prabowo dalam sowan politik di Hambalang, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad 4 September 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

Partai Gerindra berharap pertemuan Prabowo dan Puan bisa segera teralisasi.


HUT PDIP ke-51, Selain Megawati Berikut Beberapa Tokoh Pendiri PDI Perjuangan

10 Januari 2024

Kwik Kian Gie. Dok.TEMPO/ Santirta M
HUT PDIP ke-51, Selain Megawati Berikut Beberapa Tokoh Pendiri PDI Perjuangan

HUT PDIP ke-51, selain Megawati Soekarnoputri terdapat beberapa tokoh lainnya yang menjadi pendiri PDIP Kwik Kian Gie, Sophan Sophiaan, Panda Nababan


50 Tahun PDI Perjuangan, Selain Megawati Ini Tokoh-tokoh Pendiri PDIP: Kwik Kian Gie hingga Eros Djarot

13 Januari 2023

Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kwik Kian Gie. TEMPO/Dhemas Reviyanto
50 Tahun PDI Perjuangan, Selain Megawati Ini Tokoh-tokoh Pendiri PDIP: Kwik Kian Gie hingga Eros Djarot

PDI Perjuangan identik dengan Megawati. Tapi, selain putri Soekarno itu, beberapa tokoh lain terlibat dalam pendirian PDIP, meski kemudian menjauh.


Rima Melati - Frans Tumbuan Pasangan Legendaris, Selain Widyawati - Sophan Sophiaan, Mieke Wijaya - Dicky Zulkarnaen

26 Juni 2022

Frans Tumbuan bersama Rima Melati bersama pasangan mendiang Sophan Sophian dan istrinya, Widyawati. Widyawati merupakan sahabat dekat suami-istri Frans dan Rima dan sempat menjenguk Frans saat masih terbaring di rumah sakit. Dok. TEMPO/ Hidayat SG
Rima Melati - Frans Tumbuan Pasangan Legendaris, Selain Widyawati - Sophan Sophiaan, Mieke Wijaya - Dicky Zulkarnaen

Pasangan legendaris dalam film dan kehidupan nyata Rima Melati - Frans Tumbuan, Widyawati - Sophan Sophiaan, Mieke Wijaya - Dicky Zulkarnaen.


Mengenang 14 Tahun Kepergian Sophan Sophiaan, Politisi dan Aktor Legendaris

17 Mei 2022

Sophan Sophiaan. TEMPO
Mengenang 14 Tahun Kepergian Sophan Sophiaan, Politisi dan Aktor Legendaris

Sophan Sophiaan, suami aktris Widyawati bukan hanya dikenal sebagai aktor legendaris, ia pun politisi antdal, pernah menjadi Ketua Fraksi PDIP MPR.


Klik Film Hadirkan Eyang Ti, Konflik Klasik Mertua dan Menantu

20 Desember 2021

Poster film Eyang Ti yang diperankan Widyawati. Foto: Klik Film.
Klik Film Hadirkan Eyang Ti, Konflik Klasik Mertua dan Menantu

Herwin menuturkan, ia tertarik dengan kisah Eyang Ti dan ingin menyandingkan Beby Tsabina dengan Widyawati.


Jejak Iwan Fals dalam Film Nasional, Pernah Disutradarai Sophan Sophiaan

3 September 2021

Musisi Iwan Fals tampil memukau dalam konser Bangkit Untuk Satu di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Bali, 16 April 2016. Konser Bangkit Untuk Satu adalah acara puncak kolaborasi Iwan Fals dengan beberapa band pop Indonesia. TEMPO/Johannes P. Christo
Jejak Iwan Fals dalam Film Nasional, Pernah Disutradarai Sophan Sophiaan

Tak hanya bernyanyi, Iwan Fals pernah berlakon setidaknya dalam 3 film. Apa saja?


Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

11 Agustus 2020

Ketua umum PDIP, Megawati Soekarnoputri didampingi Puan Maharani dan Prananda Prabowo meneriakan yel-yel usai penutupan Kongres V PDIP di Sanur, Denpasar, Bali, 10 Agustus 2019. Megawati Soekarnoputri mengumumkan dan melantik 27 orang pengurus DPP PDI Perjuangan periode 2019-2024. TEMP/Johannes P. Christo
Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.


Widyawati 70 Tahun: Pilih Menua Sehat

17 Juli 2020

Widyawati mengunggah tantangan Until Tomorrow. Foto: Instagram Widyawati
Widyawati 70 Tahun: Pilih Menua Sehat

Widyawati yang dipertemukan dengan suaminya, Sophan Sophiaan dalam film Pengantin Remaja pada 1971 ini pun mengucap terima kasih untuk keluarganya.