Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wiranto Akhirnya Mau Dilamar Akbar

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Denpasar:Kehadiran Wiranto di ajang Munas VII Golkar di Nusa Dua, Bali, menurut tim suksesnya Suaidy Marasabessy, sebenarnya mengemban misi yang jelas, meraih kursi Ketua Umum DPP Golkar periode 2004-2009. Tapi kenyataan bicara lain. Baru di rapat Paripuna I, Jenderal Wiranto sudah terganjal oleh ketentuan tata tertib yang disusun Steering Committee bentukan Akbar Tandjung dan disahkan oleh peserta Munas. Yakni, dalam pasal 39 tentang syarat calon ketua yang mengharuskan sang calon harus sudah pernah menjabat 5 tahun di jajaran DPP dan DPD. Ibarat jenderal di medan perang, mantan panglima TNI pun harus mengubah target dan strateginya. Agaknya ia kini bergandengan tangan dengan Akbar untuk mengendalikan biduk Partai berlambang pohon beringin. Letnan Jenderal (Purn) Suaidy Marasabessy, mengungkapkan latar belakang Wiranto mau dilamar Akbar Tanjung. Inilah petikannya wawancaranya ;Apa perkembangan terakhir kubu Wiranto setelah terganjal oleh Tatib itu?Pak Wiranto akan bertemu Jusuf Kalla, lalu akan bertemu dengan Akbar Tandjung untuk membuat pernyataan bersama menanggapi isu yang berkembang sekarang yang mengesankan sudah ada deal antara Bung Akbar dan Pak Wiranto akan adanya koalisi.Sebenarnya bagaimana apa sudah ada deal, apa masih menunggu hasil pertemuan dengan Kalla?Nanti lihat saja hasil akhirnya.Kalau boleh tahu, kenapa sih Pak Wiranto masih ingin terlibat di Golkar setelah gagal menjadi Ketua Umum?Keinginan beliau adalah berperan secara maksimal dalam proses politik untuk pembangunan bangsa melalui Golkar. Lalu beliau melihat realitas politik yang ada dimana kenyataannnya ada persyaratan yang sulit beliau penuhi. Maka mencoba mencari jalan lain untuk mengabdi melalui Ketua Dewan Penasehat.Apa betul sudah ada kesepakatan untuk memperluas peran Dewan Penasehat?Ya, itu, yang sudah dinyatakan oleh banyak pihak, bahkan kubu Jusuf Kalla pun sudah menyatakannya , jadi kemungkinan peran Dewan Penasehat memang akan diperluas.Apakah kesediaan menjadi Ketua Dewan Penasehat ini untuk menjaga momentum Wiranto dalam pilpres 2009?Yang terpenting adalah pengabdian dulu. Kalau soal itu akan kembali melihat realitas politik yang ada.Jadi kekecewaan terganjal Tatib itu sudah terhapus?Kalau mau jadi politisi harus luwes dan tak gampang kecewa yang berkepanjangan. Itu harus diterima sebagai realitas politik.Ada kekhawatiran penguatan lembaga penasehat akan mebuat Golkar setback ke masa lalu ketika masih ada lembaga Dewan pembina?Kami memahami kekhawatiran itu, maka harus ada ketentuan yang jelas nantinya. Dewan Penasehat itu seperti apa fungsinya dan wewenangnya sehingga tidak akan melampaui batasan kekuasaannya. Apa ada keyakinan bahwa paket Akbar-Wiranto akan menang di ajang pemilihan?Tentu kami memiliki keyakinan itu, kalau enggak kenapa maju terus. Kami memiliki perhitungan rasional dengan mengacu ke hasil konvensi dan melalui kontak yang terus-menerus dengan DPD II dan juga melalui pertemuan fisik. Tapi dalam situasi seperti ini situasi dukungan memang fluktuatif, lihat saja sudah ada yang mengklaim didukung 28 DPD malah sudah teken tanda-tangan tapi kenyataannya di pandangan umum cuma berapa. Soal 'gizi', kubu anda kabarnya juga paling siap?Anda bisa cek. Yang kami lakukan adalah untuk mengetuk hati nurani para utusan DPD dan mencoba memberikan visi mengenai masa depan Golkar.Kabarnya Wiranto dan Akbar punya masalah pribadi yang sebenarnya membuat mereka sulit untuk bertemu?Ya, tapi, itu masa lalu dan sebagai politisi harus bersedia untuk bersikap luwes menyesuaikan dengan keadaan demi kepentingan yang lebih besar. Siapapun harus sadar dengan situasi itu dan melupakan konflik-konflik pribadi.Kalau Pak Wiranto berperan di Golkar, apa pengaruhnya pada koalisi kebangsaan?Saya kira koalisi kebangsaan akan menjadi lebih moderat dalam melakukan oposisi. Sebab, sudah jelas bahwa pemikiran Pak Wiranto selalu menempatkan kepentingan bangsa di atas segala-galanya. Jadi tidak seperti di awal-awal DPR-lah. Tapi tentunya oposisi bukan berarti legistatif berada di bawah eksekutif sebagaiman yang akan terjadi jika Jusuf Kalla menguasai Golkar karena dia seorang Wakil Presiden.Rofiqi Hasan
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

17 jam lalu

Gilbert Lumoindong. Instagram
Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.


Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

2 hari lalu

Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. (ANTARA/Rubby Jovan)
Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.


Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

3 hari lalu

Gilbert Lumoindong. Instagram
Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong


Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

14 hari lalu

Calon presiden, Anies Baswedan, selepas mengunjungi rumah Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.


Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

14 hari lalu

Mantan wakil presiden Jusuf Kalla di rumahnya Jalan Brawijaya Raya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. TEMPO/Bagus Pribadi
Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.


Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

14 hari lalu

Calon presiden, Anies Baswedan, selepas mengunjungi rumah Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.


Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

15 hari lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.


Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

15 hari lalu

Capres cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kediaman Jusuf Kalla, Jalan Brawijaya 27, Jakarta Selatan, Rabu 20 Maret 2024. Foto: Tempo
Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.


Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

16 hari lalu

Pengajian Al Hidayah dan Himpunan Wanita Karya (HWK) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029 di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Ahad, 7 April 2024. TEMPO/Yohanes Maharso
Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.


Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

16 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ditemui usai acara deklarasi dukungan Pengajian Al Hidayah dan Himpunan Wanita Karya (HWK) di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Ahad, 7 April 2024. Kedua Ormas itu mendukung kembali dirinya menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029. TEMPO/Yohanes Maharso
Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.