Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Unjuk Rasa, Polisi "Menghilang"

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Kendari: Akibat aksi unjuk rasa solidaritas tragedi UMI Makassar yang dilakukan sekitar 3.000 mahasiswa Universitas Haluoleo (Unhalu) Kendari hari ini (4/5), puluhan anggota kepolisian setempat yang biasanya bertugas di sejumlah pos penjagaan lalu lintas, "menghilang". Informasi yang dihimpun menyebutkan, puluhan anggotapolisi itu sengaja ditarik ke markasnya di MapolrestaKendari guna menghindari bentrokan dengan massamahasiswa yang pada aksi unjuk rasa terlihat sangatberingas.Menurut pantauan Tempo News Room di lapangan,mahasiswa pengunjuk rasa berorasi, lalu memblokir ruas jalan di depan Unhalu termasuk menutup gerbangkampusnya. Akibatnya, seluruh aktivitas perkuliahanterhenti. Ratusan mahasiswa yang dikoordinir KeluargaBesar Mahasiswa (KBM) Unhalu lalu bergerak menuju kepusat kota.Setibanya di depan pos penjagaan polisi di sekitarPasar Baru, ribuan mahasiswa itu berhenti. Sempatberulang kali terdengar teriakan "Bakar, Bakar," namunlantaran berhasil didinginkan oleh sejumlah pimpinanlembaga kemahasiswa, rencana membakar pos polisi itudibatalkan.Begitu pula saat melintas di depan dua pos jaga polisiyang ada di sekitar kawasan pertokoan Wuawua. Sejumlahmahasiswa sudah siap menyulutkan api di bangunan posjaga tersebut. Tapi, niat itu berhasil dicegahsejumlah tukang ojek yang biasa mangkal di dekat duapos jaga tersebut. Namun, tak urung akibat aksimahasiswa itu sejumlah toko dan Supermarket terpaksamenghentikan kegiatan perdagangannya. Arus lalu lintas pun menjadi macet akibat aksimahasiswa tersebut. Kendaran terpaksa memutararah mencari ruas jalan yang tidak dilalui parapengunjuk rasa. Sejumlah warga pengguna jalanmengeluhkan aksi pemblokiran yang dilakukan mahasiswaitu. "Okelah, saya juga setuju dengan aksi solidaritas ini tapi kan tidak perlu memblokir jalan sehingga kamijadi terhalang ke kantor," kata Jakri Napu, warga setempat. Setibanya di depan gedung sekretariat KONI SulawesiTenggara di jalan Ahmad Yani, muncul seorang anggota polisi berpakaian seragam yang mengendarai sepeda motor jenis vespa. Massa sempat marah karena anggota polisi tersebut mengeluarkan kata-kata makian yang ditujukankepada para pengunjuk rasa.Mendengar makian polisi itu, belasan mahasiswakemudian mengejar dan menghujani anggota polisi itudengan pukulan dan tendangan. Selain memukul, massamahasiswa juga merusak motor yang dikendarai anggotapolisi yang sedang naas itu. Akibatnya, sejumlahbagian bodi motornya ringsek dihantam benda-bendakeras.Beruntung, aksi pengeroyokan terhadap anggota polisiitu berhasil dihentikan Ketua Badan EksekutifMahasiswa (BEM) Unhalu, Marsudi Asinu yang langsungmemeluk anggota polisi itu guna melindunginya darihujanan pukulan massa mahasiswa yang marah. "Kita ini mau aksi damai. Kalau begini caranya kita bisa dituduh melanggar hukum juga," kata Marsudi.Setelah aksi pemukulan terhadap anggota polisi ituberhasil diredam, massa kemudian berencana mendatangimarkas Polresta Kendari. Sepanjang perjalanan, tak adasatupun anggota polisi yang terlihat. Padahalbiasanya, setiap kali ada aksi unjuk rasa, puluhananggota polisi langsung muncul dan mengawal parapengunjuk rasa.Kemarahan massa kembali muncul saat bertemu tiga anggota polisi lalu lintas yang berniat mengatur aruskendaraan. Massa langsung mengejar polisi pengatur lalu lintas tersebut sambil mengacung-acungkan tongkat kayu dan sejumlah benda keras lainnya. Ketiga polisi itu pun memacu motor mereka meninggalkan lokasi aksi. Begitu pula, saat massa mahasiswa tiba di depan kantor Kejaksaan Negeri Kendari. Belasan anggota polisi berseragam yang sedang berupaya mengalihkan arus lalu lintas juga mundur menghindari kejaran massa.Menurut Koordinator pengunjuk rasa, Jumadi Siowan,pihaknya sudah berupaya keras mencegah agarrekan-rekannya tidak melakukan aksi kekerasan terhadapanggota polisi. Namun, dirinya juga tak bisasepenuhnya menyalahkan tindakan rekan-rekannya itu."Siapa pun mahasiswa di Indonesia ini pasti akan marahjika melihat perlakuan polisi terhadap kawan-kawankami di UMI Makassar. Anggap saja ini merupakantindakan peringatan bagi polisi agar mereka taksewenang-wenang lagi dalam menindak setiap aksimahasiswa," katanya kepada Tempo News Room di Kendari, Selasa (4/5).Mahasiswa menuntut agar Presiden Megawati segera memerintahkan Kejaksaan Agung untuk memeriksa mantan Kapolda Sulsel Inspektur Jenderal Jusuf Manggabarani terkait kasus UMI Makassar. Selain itu, presiden juga dituntut untuk segera memberhentikan Kapolri Jenderal Da'I Bachtiar.Dari pihak kepolisian sendiri tak ada informasi yangdiperoleh mengenai penanganan aksi unjuk rasamahasiswa tersebut. Seorang anggota polisi berpangkatBrigadir Kepala (Bripka) yang tak mau namanya disebutmengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya memang segajadiperintahkan mundur dan tak melayani provokasi atauejekan yang dilontarkan mahasiswa."Kami sangat sadar kasus yang terjadi di kampus UMIMakassar itu masih meninggalkan luka di hatirekan-rekan mahasiswa. Makanya wajar dalam aksi inimereka sangat marah kepada polisi. Untuk menghindaribentrokan, pimpinan menyuruh kami mundur ke markas dansaya pikir itu tindakan yang bijaksana," kata anggotapolisi tersebut.Baik Kapolresta Kendari Ajun Komisaris Besar Polisi Joko Mulyono dan wakilnya Komisaris Polisi Ahmad Saury tak berhasil ditanya soal unjuk rasa hari ini. Menurut informasi yang diperoleh Tempo News Room menyebutkan, kedua perwira itu sedang mengikuti rapat tertutup penanganan aksi mahasiswa di markas Polda Sulawesi Tenggara. Dedy Kurniawan - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BEM SI Ungkap Kejanggalan Aksi Mahasiswa Dukung Gibran di Balai Kota Solo

6 Februari 2024

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (tengah) saat di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 6 Februari 2024.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
BEM SI Ungkap Kejanggalan Aksi Mahasiswa Dukung Gibran di Balai Kota Solo

Aksi di Balai Kota Solo tersebut juga langsung ditemui Gibran. Dia mengajak koordinator lapangan masuk ke ruang kantornya dan bertemu empat.


Ratusan Mahasiswa Datangi Balai Kota Solo, Dukung Gibran di Pilpres 2024

6 Februari 2024

Wali Kota Solo yang juga Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (kiri) menemui ratusan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi yang mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa Solo Raya untuk Kepemimpinan Bermartabat (AMSR-UKB) mendatangi Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 6 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Ratusan Mahasiswa Datangi Balai Kota Solo, Dukung Gibran di Pilpres 2024

Tanpa berbasa-basi, Gibran langsung menandatangani selembar surat bertuliskan Paksa Integritas. Peserta aksi menciumi tangan Gibran.


5 Gerakan Mahasiswa Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah dan Pemicunya

5 Februari 2024

Trisakti University students and police forces clash in May 1998 (Ministry of Defense of the Republic of Indonesia)
5 Gerakan Mahasiswa Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah dan Pemicunya

Gerakan mahasiswa muncul karena proses demokrasi dianggap tidak berjalan sebagai mana mestinya


Difitnah Drop Out Sampai IPK Jeblok, Ketua BEM UGM Buka Bukti Transkrip Nilai

21 Desember 2023

Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor. Tempo/Pribadi Wicaksono
Difitnah Drop Out Sampai IPK Jeblok, Ketua BEM UGM Buka Bukti Transkrip Nilai

Aksi BEM UGM mengkritik Jokowi juga dianggap pesanan atau ditunggangi partai politik tertentu karena bersamaan momentun Pemilu 2024.


Dituding Anak Caleg, Ketua BEM UGM Pengeritik Jokowi Ambil Sikap Santai

16 Desember 2023

Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor. Tempo/Pribadi Wicaksono
Dituding Anak Caleg, Ketua BEM UGM Pengeritik Jokowi Ambil Sikap Santai

Gielbran bersama BEM UGM sempat viral karena menggelar aksi dan memberikan gelar kepada Presiden Jokowi sebagai alumnus UGM paling memalukan.


BEM UGM Minta Jokowi Bercermin Dulu Sebelum Singgung Etika Ketimuran Aksi Mahasiswa

16 Desember 2023

Baliho Jokowi Alumnus Paling Membanggakan tiba tiba terpasang di Bundaran UGM Jumat 15 Desember 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
BEM UGM Minta Jokowi Bercermin Dulu Sebelum Singgung Etika Ketimuran Aksi Mahasiswa

Gielbran menyatakan, pihaknya justru bertanya-tanya ketika Jokowi menyinggung soal etika ketimuran saat mahasiswa menggelar aksi itu.


Disebut Alumni Paling Memalukan, Jokowi Ingatkan BEM UGM soal Etika Ketimuran

11 Desember 2023

Baliho besar bergambar Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan dua sisi wajah terpampang mencolok di area bundaran kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Jumat 8 Desember 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Disebut Alumni Paling Memalukan, Jokowi Ingatkan BEM UGM soal Etika Ketimuran

BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengkritik Jokowi sebagai 'Alumni UGM Paling Memalukan'.


Nobatkan Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, BEM UGM : Saatnya Turun ke Jalan

9 Desember 2023

Sosok bertopeng Presiden Jokowi menerima sertifikat Alumnus UGM Paling Memalukan dari BEM UGM di Yogyakarta Jumat 8 Desember 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nobatkan Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, BEM UGM : Saatnya Turun ke Jalan

"Sertifikat ini juga akan kami kirimkan langsung ke beliau (Jokowi), tapi lewat pos saja, karena kita malas di sana banyak tikus," kata Gielbran.


Demonstrasi Mahasiswa di Gedung Sate, Peringati Kasus Pelanggaran HAM dan Tuntut Bey Machmudin Benahi Jawa Barat

29 September 2023

Sejumlah massa aksi membakar ban dan melakukan orasi dalam aksi bertajuk 'September Hitam, Jawa Barat Lautan Suar' di depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada Jumat, 29 September 2023. Foto: TEMPO/Ananda Bintang
Demonstrasi Mahasiswa di Gedung Sate, Peringati Kasus Pelanggaran HAM dan Tuntut Bey Machmudin Benahi Jawa Barat

Ratusan mahasiswa demonstrasi di Gedung Sate menuntut PJ Gubernur cepat tanggap selesaikan persoalan di Jawa Barat.


LBH Pers Padang Desak Polisi Tangkap Pelaku Teror Mahasiswa di Bukittinggi

31 Agustus 2023

Ilustrasi ancaman. Shutterstock
LBH Pers Padang Desak Polisi Tangkap Pelaku Teror Mahasiswa di Bukittinggi

Aktivis mahasiswa ini mengalami berbagai serangan perundungan, intimidasi, hingga teror, baik secara langsung dan tidak langsung.