Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ambon Mereda

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Ambon:Rabu (28/4) siang di sekitar Batugantung Waringin dan Tanah Lapang Kecil terasa lebih lengang dibanding kemarin. Hanya sesekali saja terdengar bunyi tembakan maupun letupan bom. Kondisi panas mereda bersamaan dengan kedatangan sejumlah pejabat negara, Menteri Hari Sabarno, Panglima TNI Jenderal Endriartono Soetarto, Menteri Kesehatan Ahmad Sujudi, Kapolri Jenderal Dai Bachtiar, Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono. Bertempat di Bandara Pattimura desa Laha Ambon, rombongan bertemu dengan Kapolda Maluku Brigjen Bambang Sutrisno, Gubernur Maluku Karel Albert dan jajaran Muspida lainnya bersama dengan kurang lebih 100 tokoh agama maupun tokoh masyarakat untuk membicarakan masalah yang terjadi di Ambon. Sementara di kawasan Batugantung Waringin tepatnya di depan jalan kantor Gubernur Maluku, telah dipasang dua buah kontainer oleh warga untuk menghalau tembakan dari arah yang berlawanan. Sementara satu kontainer lagi dipasang di daerah Tanah Lapang Kecil tepatnya di pertigaan Universitas Kristen Maluku. Sementara di daerah tersebut masih bersiaga aparat Brimob dari Kelapa Dua yang berjaga-jaga di sekitar kawasan kantor Gubernur Maluku Batugantung Waringin. Dikawasan lainnya di jalan AM Sangaji, tampak aparat TNI yang bersiaga dengan tiga buah pansernya tepat diantara Gereja Silo dan Mesjid Annur. Disekitar 30 kilometer dari Bandara Pattimura Laha di desa Waiheru kecamatan Baguala, aktivistas-aktivitas terutama sekolah sejak hari Senin tetap berjalan sebagaimana mestinya dari SD hingga SMU. Namun kondisi pangan seperti ikan, susu untuk anak balita, masih kesulitan persediaan karena terputusnya jalur darat karena warga hanya bisa menggunakan jalur altenatif yaitu jalur laut. Sampai hari ini, satu orang bernama Sarnam meninggal dunia tertembak di bagian kepala dan 11 orang terkena luka tembak maupun bom. Korban yang mengalami tembakan diantaranya Abdul Gani, 40 tahun, terkena tembakan di bagian kepala dan Nasir, terkena serpihan bom di bagian mata. Sementara itu jalur transportasi darat masih terputus. Jika warga ingin ke luar Ambon dengan menggunakan pesawat terbang, mereka harus memakai speed boat yang ongkosnya lebih mahal.Yusnita Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

21 Desember 2020

Aktivitas papalele di Gang Pos, Jalan Sultan Hairun, Kota Ambon, Senin, 7 Desember 2020. TEMPO | Khairiyah Fitri
Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

Papalele memainkan peran yang amat penting selama konflik Ambon terjadi pada 1999. Prinsipnya kemanusiaan, kepercayaan, dan kesetiaan.


Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

1 Agustus 2018

Pantai Pintu Kota, Ambon, Maluku. Pantai ini berjarak sekitar 20 km dari pusat kota Ambon dan menjadi salah satu objek wisata yang terkenal. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

Kami menginap di hotel yang berlokasi di tengah Kota Ambon untuk memulai traveling.


Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

31 Oktober 2016

Aparat TNI dan Polri berusaha menghalau warga yang kembali terlibat konflik di Ambon, Maluku, Selasa subuh (15/5). Konflik yang kembali terjadi bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional Pattimura ke-195 mengakibatkan belasan sepeda motor terbakar dan 50 orang luka-luka. ANTARA/Jimmy Ayal
Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

Senjata yang diserahkan secara sukarela itu terdiri atas 1 pucuk laras panjang, 3 pucuk laras pendek, 2 mortir, dan ratusan peluru.


Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia

21 Mei 2015

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama meletakan batu pertama Prasasti Jarum Mei 1998 ini untuk mengenang tragedi Mei 98 di TPU Pondok Rangon, Jakarta (17/05). Prasasti ini sebagai tanda memorialisasi TPU Pondok Rangon sebagai salah satu situs sejarah terkait tragedi Mei 1998. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia

PBB mencatat sebanyak 75 persen dari konflik besar yang terjadi di dunia saat ini berakar pada dimensi kultural.


Bentrokan di Seram, Maluku, 13 Orang Ditahan

3 Januari 2013

Personil Brimob membersihkan bekas-bekas bentrokan ruas jalan Mardika-Batu Merah, Ambon, Maluku, Rabu (16/5). ANTARA/Jimmy Ayal
Bentrokan di Seram, Maluku, 13 Orang Ditahan

Ada sejumlah buron yang menyerahkan diri.


Komnas HAM: Polisi Biarkan Konflik Saparua Haruku

11 Februari 2012

Sejumlah  pengungsi yang tergabung dalam Koalisi Pengungsi Maluku (KPM) melakukan aksi demonstrasi di kantor Gubernur Maluku, Kamis (19/1). ANTARA/Izaac Mulyawan
Komnas HAM: Polisi Biarkan Konflik Saparua Haruku

Konflik yang menewaskan tujuh orang yang berlangsung Kamis, 9 Februari, tapi polisi baru menurunkan pasukan Sabtu pagi ini.


Ambon Memanas Lagi, Dua Rumah Terbakar dan Tentara Terluka

10 Juli 2010

Ambon Memanas Lagi, Dua Rumah Terbakar dan Tentara Terluka

Pertikaian ini berawal dari 10 anak berusia belasan tahun yang mengejek warga Batu Merah Kampung.


Komando Militer Pattimura Tambah Satu Batalyon

30 Desember 2009

Komando Militer Pattimura Tambah Satu Batalyon

Selama ini wilayah yang harus diamankan Kodam terlalu luas bila dibandingkan dengan personil yang ada.


Masalah RMS dan Perkelahian Antarkomunitas Masih Rawan

29 Februari 2008

Masalah RMS dan Perkelahian Antarkomunitas Masih Rawan

Pangdam XVI Pattimura Mayor Jenderal Rasyid Qurnuen Aquary mengatakan tantangan tugas Kodam Pattimura di tahun 2008 lebih berat dibandingkan tahun sebelumnya.


Kalla Orasi di Depan Para Raja Maluku

29 Oktober 2007

Kalla Orasi di Depan Para Raja Maluku

Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan orasi di hadapan 500 raja dari delapan kabupaten/kota di Maluku, para pejabat dan Muspida Maluku dan 13 sultan dari 13 kesultanan di Indonesia pada acara Musyawarah Besar Latupati di Ambon Senin (29/10).