Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Delapan Anggota RMS Sudah Jadi Tersangka

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan ad interm Hari Sabarno mengatakan, kerusuhan di Ambon, Maluku bukan merupakan konflik antar agama, melainkan pertikaian antara warga pengikut Republik Maluku Selatan (RMS) dan massa pendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Konflik terjadi karena ada upacara RMS," kata Hari Sabarno usai teleconference dengan Gubernur, Panglima Daerah Militer (Pangdam), Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) dan tokoh agama di provinsi Maluku. Teleconference yang juga dihadiri Kapolri Da'i Bachtiar, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Menteri Kesehatan Ahmad Sujudi dan Kepala Staf Umum TNI Marsekal Madya Wartoyo, dilakukan di Markas Besar Polri di Jakarta, Senin (26/4).Hari Sabarno mengatakan, TNI dan pemerintah daerah setempat sebenarnya sudah mengantisipasi peringatan hari ulang tahun RMS pada 25 April 2004 itu. Saat pagi hari, 52 bendera RMS yang dikibarkan langsung disita dan delapan tersangka sudah ditangkap dan diperiksa. Siangnya, saat kelompok pimpinan Alex Manuputty itu menggelar upacara di Kuda Mati, aparat keamananpun langsung bertindak dan membawa para pengikut upacara itu ke markas kepolisian. Ratusan orang pendukung RMS hadir di acara itu, tapi hanya 24 orang yang mengaku pendukung RMS, sisanya membubarkan diri. Sehingga, ke-24 orang itulah yang digiring ke markas kepolisian. Dalam perjalanan, bentrokan tidak terhindarkan antara pendukung NKRI dan simpatisan RMS itu, hingga akhirnya meluas sampai terjadi pembakaran di sejumlah tempat. Sampai sekarang, situasi di Ambon masih tegang, karena masyarakat pendukung NKRI dan RMS masih berjaga-jaga. Diperkirakan, 18 orang meninggal dunia, 107 luka-luka dan 200 rumah penduduk dibakar, diakibatkan pertikaian itu. Markas Besar TNI pun berencana menurunkan satu batalion lagi untuk membantu dan berbagi tugas dengan pihak kepolisian. Sementara itu, Mabes Polri sudah menurunkan tambahan pasukan sebanyak dua satuan setingkat kompi (SSK) yang rencananya akan ditambah dua SSK lagi siang ini. Walau mengaku sudah mengantisipasi kejadian, Hari Sabarno juga mengatakan, aparat intelijen nasional akan diturunkan dalam penyelesaian masalah yang bertujuan untuk mengalisa dan memetakan masalah dan latar belakang terjadinya konflik. "Gerakan pendukung NKRI itu muncul secara spontan. Kita tunggu hasil pemeriksaan dan pengkajian, tidak bisa kejadian satu hari langsung ada penyelesaiannya," kata Hari lagi. Sementara itu, Kapolri mengatakan, pihaknya akan mencegah meluasnya aksi perusakan, penembakan, pemboman dan penganiayaan akibat pertikaian di Ambon itu. Selain itu, sudah pasti kepolisian juga akan menindak tegas separatisme RMS. "Sejumlah tersangka sudah ditahan terkait tuduhan pengibaran bendera RMS dan tindakan makar. Sejumlah senjata yang digunakan saat kerusuhan masih dalam proses penyelidikan, termasuk pecahan bom," kata Da'i Bachtiar. Sampai sekarang, baru delapan orang yang ditetapkan sebagai tersangka -semuanya adalah anggota kelompok RMS. Martha Warta Silaban - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

19 Oktober 2023

Ilustrasi tawuran. TEMPO/Iqbal Lubis
Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

Sebelumnya para siswa sempat belajar di rumah akibat konflik antarkampung di Mataram.


Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

21 Desember 2020

Aktivitas papalele di Gang Pos, Jalan Sultan Hairun, Kota Ambon, Senin, 7 Desember 2020. TEMPO | Khairiyah Fitri
Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

Papalele memainkan peran yang amat penting selama konflik Ambon terjadi pada 1999. Prinsipnya kemanusiaan, kepercayaan, dan kesetiaan.


Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

1 Agustus 2018

Pantai Pintu Kota, Ambon, Maluku. Pantai ini berjarak sekitar 20 km dari pusat kota Ambon dan menjadi salah satu objek wisata yang terkenal. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

Kami menginap di hotel yang berlokasi di tengah Kota Ambon untuk memulai traveling.


Panglima TNI Imbau Masyarakat Waspadai Benih Perpecahan

6 Agustus 2017

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. ANTARA
Panglima TNI Imbau Masyarakat Waspadai Benih Perpecahan

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebut benih perpecahan sudah muncul, berpotensi Indonesia sebagai kancah konflik antar agama.


JK Minta Polisi Bertindak Adil Mengatasi Konflik di Masyarakat

11 Juli 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XVII di Makassar, Sulawesi Selatan, 1 Juli 2017. TEMPO/Iqbal Lubis
JK Minta Polisi Bertindak Adil Mengatasi Konflik di Masyarakat

Wakil Presiden Jusuf kalla atau JK memngharapkan polisi bisa bertindak adil mengatasi konflik di tengah masyarakat.


Kawal Maklumat Menteri Agama, NU Lumajang Tangkal Konflik

4 Mei 2017

TEMPO/ Wahyu Setiawan
Kawal Maklumat Menteri Agama, NU Lumajang Tangkal Konflik

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang, Syamsul Huda berkomitmen untuk mengawal maklumat Kementerian Agama untuk mencegah konflik.


Kapolri Tito Karnavian: Konflik Sosial Masalah Utama Indonesia  

26 April 2017

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian saat meninjau lokasi penggerebekan teroris di Kampung Curug, Desa Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten. TEMPO/Marifka Wahyu
Kapolri Tito Karnavian: Konflik Sosial Masalah Utama Indonesia  

Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menyatakan negara ini mempunyai ancaman terbesar dalam menangani konflik sosial dan isu primordialisme.


Tiru Cara Poso, Indonesia Bangun Pasar Perdamaian di Myanmar  

17 Maret 2017

Wakil Menteri Luar Negeri saat memberikan penjelasan tentang kasus yang menimpa Siti Aisyah, terduga pembunuh abang tiri pimpinan Korea Utara. IMAM SUKAMTO
Tiru Cara Poso, Indonesia Bangun Pasar Perdamaian di Myanmar  

Wakil Menteri Luar Negeri mengatakan pembangunan pasar di Myanmar diharapkan bisa mengakhiri konflik serta membuat masyarakat berinteraksi dan tak saling curiga.


BIN Nilai Pemda Kerap Terlambat Tangani Gejala Konflik Sosial

15 Maret 2017

REUTERS/Herwig Prammer
BIN Nilai Pemda Kerap Terlambat Tangani Gejala Konflik Sosial

Lambatnya pemerintah daerah dalam menangani memperparah terjadinya konflik sosial, menurut Deputi II Bidang Dalam Negeri BIN Thamrin Marzuki.


GMBI Bekasi dan Jawara Damin Sada Nyatakan Ikrar Damai  

1 Februari 2017

Jawara Bekasi Damin Sada dan Ketua GMBI Distrik Bekasi Zakaria berdamai disaksikan wakapolres Bekasi Kota AKomisaris Besar Widjonarko di Bekasi, 1 Feb 2017. TEMPO/Adi Warsono
GMBI Bekasi dan Jawara Damin Sada Nyatakan Ikrar Damai  

Damin dan Zakaria tampil bersama di panggung acara dan
keduanya berjabat tangan.