Padahal, dia adalah salah satu undangan Presiden Bush bersama empat tokoh agama lainnya. "Saya saja sampai dikawal dua petugas keamanan Amerika," kata Ketua Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) ini. Tak sampai di situ, rupanya sempat ada komunikasi yang tidak nyambung antara petugas yang mengawalnya dengan petugas lain. "Yang satu bilang go on, eh yang lain bilang tunggu dulu," ujarnya.
Alhasil Pendeta Nathan pun dibawa berkeliling komplek Hotel Patra yang lumayan luas itu, sembari menunggu Presiden Bush menyelesaikan makan siangnya bersama Presiden Megawati. "Tak sadar kami sudah berkeliling hingga sampai di titik semula," ujar sang pendeta sambil tertawa.
Kalau wartawan saja kesal dikurung oleh petugas Secret Service dari Amerika itu, Pendeta Nathan pun mengaku sempat merasakan hal serupa. Akan tetapi sang pendeta mengerti mengapa penjagaan itu terlihat berlebihan. "Mereka trauma. Secara psikologis bisa dimengerti," ujarnya tersenyum.
Deddy Sinaga/TNR