TEMPO Interaktif, SOLO: Keterbatasan dana pemeliharaan membuat hewan piaran di kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo tak terurus. Dalam dua bulan terakhir ini, seekor orang utan dan dua beruk atau kera besar mati. Kematian itu diduga karena hewan-hewan itu tidak mendapatkan kadang yang memadai serta makanan yang bergizi. "Dalam satu tahun kami hanya mendapatkan anggaran Rp 500 juta dari satu setengah milyar rupiah yang dibutuhkan," ujar Kepala Unit Pengelola TSTJ Ir Mirna Mirgawati kepada Tempo News Room, Jum'at (1/8).
Menurut dia, kematian satwa yang sudah berusia belasa tahun itu karena kandangnya terlalu sempit dan tanpa atap, sehingga sering kedinginan. Sementara itu, dua ekor beruk yang diletakkan dalam kandang berukuran tidak lebih dari 3 X 4 meter itu bertarung memperebutkan tempat hingga keduanya mati.
"Sudah sejak tahun 1983, kami tidak mampu melakukan perbaikan kandang. Kondisinya memang sudah tidak sehat, selain itu ukuran kandangnya juga relatif sangat kecil sehingga binatang tidak bisa bergerak bebas," katanya lagi.
Sebagian besar kandang (kerangkeng) yang terbuat dari besi dan kawat sudah tidak layak. Hampir semua kandang sudah berkarat dan kawat pelindungnya berlubang dan sobek di sana-sini. Dengan kondisi kandang seperti sekarang ini, banyak hewan yang mengalami luka akibat tergores besi. Apalagi besi tersebut sudah usang dan berkarat, sehingga rawan akan penyakit. Apalagi sebagian besar kandang-kandang itu tidak beratap, kalau ada yang dipasangi asbes kondisinya berantakan.
"Tidak jarang kera jenis beruk terlepas dari kandang, mestinya kandangnya yang lebih besar, khususnya untuk binatang kera, burung kasuwari, orang utan dan rusa, agar mereka bisa leluasa naik-turun ke tanah dan berjalan bebas."" tukas Mirna.
Menurut Mirna, dibanding tahun 2002, koleksi satwa untuk jenis Aves dan primata kebun binatang ini sekarang berkurang. Pada bulan Desember 2002, terdapat 162 ekor satwa jenis aves dan kini tinggal 157, sementara satwa primata berkurang tiga ekor dari 34 ekor tinggal 31 ekor. "Kalau jenis lain kita mampu menangkar seperti jenis komodo," tambahnya lagi.
imron rosyid-Tempo News Room