TEMPO Interaktif, Bandar Lampung:Pada tahun 2005 mendatang, Pulau Sumatra tak kan lagi memiliki hutan alam dataran rendah. Eksploitasi hutan yang cepatr, membuat umur hutan alam itu hanya tinggal menghitung hari.
Prediksi ini dikemukakan para aktivis lingkungan se-Sumatra yang tengah bertemu di Bandar Lampung, Minggu malam. Pemerintah pusat, daerah, pengusaha HPH, industri kertas dan perkebunan besar memiliki andil sebagai penyebab semua itu, kata Direktur Eksekutif walhi Lampung, Mukri Friatna.
Ia mencontohkan, di Provinsi Lampung saja, degradasi hutan telah mencapai angka di atas 80 persen. Saat ini, luas total hutan alam di Lampung diperkirakan hanya tinggal 300 ribu hektare, dari 1.124.000 haktera total hutan yang ada.
Selain itu, penyebab kerusakan juga akibat penebangan liar, terutama di Taman Nasional Way Kambas dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Mukri menyebut sangat sulit memberantasnya. Ia menduga tentara dan polisi terlibat di dalamnya.
(fadilasari/TNR)