Pertemuan yang berlangsung satu jam lebih itu juga membahas beberapa topik, di antaranya soal pemugaran Taman Makam Pahlawan di Dili, persoalan aset pemerintah RI maupun swasta dan pribadi di Timor Leste, perbatasan, dan masalah mahasiswa Timor yang masih berada di Indonesia. Usai pertemuan, ditandatangani nota kesepahaman soal pengaturan lintas batas dan pasar tradisional antara Menteri Luar Negeri Timor Jose Ramos Horta dan Menperindag Indonesia Rini Soewandi.
Presiden Megawati, dalam konferensi pers usai pertemuan, mengatakan dirinya menyambut baik kedatangan Perdana Menteri Timor sebagai dasar untuk saling membangun pengertian antara kedua negara. Dan hubungan itu, kata dia, harus diterima sebagai kenyataan sosial dan politik yang harus diterima, diperlihara, dan dikembangkan.
Megawati mengatakan, adanya penandatanganan kesepakatan soal perbatasan itu akan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya, termasuk bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur.
Perdana Menteri Alkatiri sendiri mengaku terharu atas sambutan Indonesia atas kunjungan kerjanya selama empat hari ke Indonesia itu. Soal beberapa topik bahasan, dia mengatakan kedua negara akan membentuk komisi-komisi bersama untuk merumuskan jalan keluarnya. Kami menyadari bahwa dari sekarang dan ke masa depan, kita harus semakin mendekatkan diri, kata dia dengan bahasa Portugis. (Deddy Sinaga - TNR)