Peristiwa pemukulan itu berawal dari demosntrasi yang dilakukan 50 orang di kantor Kontras pada pukul 14.45 WIB. Mereka datang denan membawa puluhan poster bertuliskan kecaman terhadap aktivis HAM itu seperti Gantung Munir, Munir Pemberontak Negara serta poster yang bertuliskan dukungan terhadap operasi keamanan di Aceh.
Dalam aksi itu, para pendemo juga bertindak beringas dengan membakar sebuah spanduk di depan kantor Kontras. Tindakan itu lalu dicegah oleh dua aktivis Kontras. Tetapi, larangan tersebut dijawab tidak digubris, bahkan mereka berusaha mengejar Usman, salah satu aktivis Kontras. Demonstrasi ini mulai reda setelah pimpinan demonstran menenangkan anggotanya. Tetapi, mereka tetap melakukan aksi dengan menempelkan spanduk yang dipasang di dinding dan pagar Kontras yang berisi kecamana terhadap aktivitas HAM. Setelah itu mereka menyegel kantor Kontras itu dengan mengunci pintu pagar.
Ori Rachman, koordinator Kontras mengatakan, mengaku tidak akan mundur dari perjuangan yang mereka lakukan. Kami tidak akan mundur, kata Ori Rahman. Dikatakanya, demo itu salah alamat karena Munir tidak lagi bekerja di Kontras. Dia juga mengatakan, aksi ini merupakan bentuk intimidasi dari pihak tertentu terhadap upaya Kontras untuk menyelidiki pelanggaran HAM di Aceh. Kami akan berusaha buka gembok ini, kata Ori (Purwanto TNR)