Menurut Agum, penyebab kecelakaan KA tersebut masih akan terus diselidiki secara transparan. Oleh karena itu, dia memohon agar proses penyelidikan tidak dibarengi pula dengan pembentukan opini.
Agum juga menegaskan bahwa siapapun yang bersalah baik masinis maupun Menhub sekalipun, harus mempertanggungjawabkan kesalahannya. Oleh karena itu, Menhub juga meminta agar semua pihak bersabar menunggu proses penyelidikan selesai.
Agum juga menyatakan bahwa sebagai Menteri Perhubungan, dirinya hanya bertanggungjawab sebagai seorang regulator, yaitu menetapkan segala macam peraturan yang berhubungan dengan sistem transportasi. Sedangkan mengenai sistem manajerial PT KAI, ada di bawah tanggung jawab Menneg BUMN. Meskipun demikian, Agum mengakui bahwa dirinya memiliki pertanggungjawaban moral.
Dalam konperensi pers, Agum tampak letih dan berbicara dengan suara perlahan. Ia mengenakan kemeja hitam dan celana panjang coklat muda, serta wajahnya tampak merah padam. Agum mengatakan bahwa dirinya telah melapor secara singkat kepada Presiden Megawati Soekarnoputri. "Presiden sangat prihatin atas kejadian ini," imbuhnya.
Meskipun demikian, Agum akan menyampaikan laporan lengkap kepada Presiden di kediamannya Jalan Teuku Umar No. 27 A Jakarta Pusat, Selasa (25/12) sore ini. "Hingga saat ini, belum ada instruksi khusus dari Presiden," kata Agum.
Saat disinggung mengenai desakan mundur dari Komisi IV DPR RI, Agum mengatakan bahwa tuntutan itu proporsional dan emosional. "Pengamat seperti anggota DPR memang bisa cuap-cuap," ujarnya sembari menggerakkan tangannya seolah menggambarkan mulut yang berbicara. (Dara Meutia Uning-Tempo News Room)