Pertemuan yang diprakarsai PP Muhammadiyah ini dihadiri sekitar 100 orang, termasuk Partai Keadilan, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (Kisdi), Ahlusunnah Waljamaah, Laskar Jihad, dan sebagainya.
Sekjen PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, pertemuan tersebut untuk membuka komunikasi komunikasi antara umat Islam, dalam hal ini ormas dan parpol Islam, dengan Dubes AS.
Memang dalam pertemuan ini antara keduanya ada hal-hal yang tidak mudah disepakati, namun komunikasi ini sangat berguna agar pihak Amerika mengerti tentang aspirasi umat Islam khususnya di Indonesia dan juga kita bisa mengetahui tentang kebijakan Amerika, katanya.
Dalam kesempatan pertemuan tersebut, Din menyampaikan aspirasi umat Islam agar serangan terhadap Afghanistan dihentikan tidak hanya pada bulan Ramadhan tetapi untuk selamanya.
Selain itu, mereka juga menuntut agar pemerintah Indonesia proaktif mengadakan dialog dengan pemerintah Amerika Serikat serta aktif menyerukan perdamaian melalui mekanisme di PBB, OKI, Gerakan Non Blok, dan lainnya.
Kalau serangan Amerika Serikat terhadap Afghanistan tidak dihentikan, maka perekonomian dunia akan memburuk, akan terjadi resesi ekonomi dan imbasnya akan sampai ke Indonesia, kata dia.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Forum Komunikasi Ahlusunnah Waljamaah, Ayit Syafrudin. Dengan suara lantang ia menyatakan tuntutannya kepada Dubes AS tersebut.
Amerika harus menghentikan terorisme yang dilakukan sendiri oleh Amerika dan sekutu-sekutunya. Jika tidak, Anda [Boyce] kami mohon agar meninggalkan Indonesia, ini sebagai bukti bahwa masyarakat Indonesia tidak menghendaki segala tindakan terorisme Amerika, katanya.
Lantas Ayit pun menyerahkan kenang-kenangan figura berukuran 30 kali 20 sentimeter yang membingkai kliping koran tentang betapa kejamnya perang yang diciptakan Amerika. Namun, Boyce tidak menyambut tanda mata tersebut, Ia hanya memandanginya saja.
Dalam pertemuan tersebut Boyce nampak lebih banyak mendengarkan dan di akhir pembicaraannya Boyce mengatakan bahwa dirinya mendengar tuntutan ormas dan parpol Islam yang hadir saat itu dan ia berharap pernyataannya pun didengar pula.
Saya mendengar Anda dan saya harap Anda juga mendengarkan saya dan saya tahu ada beberapa ketidaksetujuan di antara kita, tapi saya akan benar-benar menyampaikan perasaan-perasaan anda kepada pemerintah Amerika, papar Boyce.(siti marwiyah-tempo news room)