M. Ichsan, koordinator Salam, menyayangkan sikap pemerintah RI yang memberikan pernyataan dukungan terhadap penyerangan Afganistan. Kita tidak menginginkan Indonesia dijadikan boneka hanya karena memperoleh bantuan dari Amerika, kata dia.
Salam juga mendesak pemerintah untuk mengutuk agresi yang dilakukan Amerika tersebut. Merekapun mengingatkan agar pemerintah tidak mengecewakan aspirasi umat Islam di Indonesia yang saat ini merasa sakit hati dengan penyerangan AS.
Untuk menyatakan ketidaksetujuannnya terhadap tindakan AS, Salam akan menggalang aksi protes yang lebih besar atas agresi yang dilakukan Amerika. Rencananya besok pukul 08.88 Wib. kami akan melakukan demo dengan melibatkan massa yang lebih besar, kata dia. Mereka akan berkumpul di UI Salemba, kemudian melakukan long march menuju kedutaan besar Amerika di Jalan Merdeka Selatan dilanjutkan ke Istana Presiden di Jalan Merdeka Utara. Salam juga akan mengirim utusan ke DPR untuk menyampaikan aspirasi umat Islam, berkaitan dengan agresi yang di lakukan Amerika.
Menanggapi kemungkinan akan hancurnya perekonomian Indonesia jika hubungan diplomatik Indonesia dan Amerika dibekukan, Ichsan menilai hal itu tidak akan terjadi. Karena sejak dekade 80-an pinjaman yang diberikan oleh Amerika tidak pernah menjadikan negara-negara peminjam semakin maju. Justru sebaliknya malah banyak aset nasional yang dikuasai Amerika. Bahkan tidak sedikit yang akhirnya malah menjadi bergantung terhadap negara teroris itu.
Petugas kepolisian yang sebelumnya bersiaga di depan gedung Mahkamah Agung, terlihat segera bergerak untuk memblokade pengunjuk rasa agar tidak merapat ke Istana Presiden. Namun, setelah usai melakukan unjuk rasa di depan istana, mahasiswa malah bergerak ke arah Mahkamah Agung. Melihat hal itu petugaspun kembali menempati posnya semula.
Ternyata mahasiswa tidak berhenti di Mahkamah Agung, melainkan terus bergerak ke Stasiun Gambir. Sementara itu, massa mahasiswa yang tergabung dalam Forum Kota (Forkot) yang sebelumnya menyampaikan pemberitahuan akan melakukan unjuk rasa di depam Mahkamah Agung. Baru pukul 16.30 terlihat bergerak dari arah timur. Mereka berjalan dengan membawa umbul-umbul, spanduk dan poster. Akibat aksi ini, ruas jalan Medan Merdeka Utara arah barat macet total karena Forkot memenuhi ruas jalan tersebut. (Suseno)