"Karena rupanya kedua pemimpin berpendapat bahwa potensi ekonomi kedua negara tidak tercermin dalam hubungan yang ada sekarang, oleh sebab itu kedua negara harus melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan hubungan kedua negara," papar Nazaruddin ketika dihubungi Radio Elshinta, Jumat (24/8) malam.
Peningkatan hubungan ekonomi itu, menurut Nazaruddin, bisa dilaksanakan melalui kerangka ASEAN maupun kerangka bilateral. Untuk bilateral misalnya, kerjasama bisa di sejumlah bidang, seperti bidang perdagangan dan penanaman modal asing.
Untuk penanaman modal, menurut Nazaruddin, hal konkrit yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kehadiran Indonesia di negara itu. "Karena kita disini telah mempunyai beberapa perusahaan yang menanam modal, antara lain dalam eksplorasi minyak, perdagangan dan sebagainya," ujar Dubes. Apalagi, lanjut Dubes, Myanmar selama ini dikenal sebagai negara yang kaya dengan bahan-bahan alam, meski dalam hal modal berkekurangan.
Usai menyaksikan defile Angkatan Bersenjata Myanmar selama empat jam, Presiden Megawati bertolak ke Thailand pada Jumat (24/8). Presiden beserta rombongan disambut hangat Menteri Luar Negeri Surakiart Sathirathai di pangkalan Angkatan Udara Thailand. Di negeri Gajah putih ini presiden akan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra dan jajaran kabinetnya. "Mereka bertemu untuk membicarakan sebuah kerjasama ekonomi," ujar Menlu Sathiratai.
Agenda utama kerja sama ekonomi yang dibicarakan pada pertemuan itu, menurut Yongyuth, adalah mengenai kesepakatan harga karet. Kedua negara saling bertukar informasi di bidang intelijen. Seperti bajak laut, manusia perahu, penyeludupan senjata dan narkoba. Beberapa isu keamanan, seperti tertangkapnya sejumlah militer Thailand yang diduga membantu GAM, juga dibicarakan.
Menlu Thailand, Surakiart Sathirathai mengatakan pemerintah Thailand mendukung penuh upaya Presiden Mega untuk bekerjasama bagi penegakan keamanan dan kedamaian. Termasuk menciptakan stabilitas keamanan di kawasan ASEAN yang kondusif. Megawati dijadwalkan akan meninggalkan Thailand besok, Sabtu (25/8), menuju Brunei Darussalam. Hari berikutnya Megawati akan melanjutkan kunjungannya ke Singapura dan Malaysia. (Deddy S/AP/AfP)