Selain dapat bersikap rasional seorang pemimpin, menurut Gus Dur, harus tampak di permukaan. “Penting bahwa seorang pemimpin harus berada di permukaan dan tidak sub margin atau dibawah permukaan. Sehingga pemimpin tersebut bisa berdialog,” jelas Gus Dur.
Presiden keempat itu melihat tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia ke depan, yakni terjadinya benturan-benturan antara masyarakat kota dan desa. “Ini menjadi permasalahan utama di masa yang akan datang. Untuk itu pemimpin haruis sanggup mencegah benturan-benturan tersebut,” katanya. Gus Dur juga melihat kompromi juga harus ada batasnya. Gus Dur tiba bersama putri bungsunya Inayah. Usai acara mantan ketua umum PB NU ini meninggalkan ruangan dituntun oleh Inayah dan ajudannya, disertai oleh Wimar Witoelar. (Sam Cahayadi)