“Yang jelas Presiden meminta agar permasalahan Tommy Suharto yang masih buron ini, dengan segala implikasinya dan aksi-aksi kejahatan yang dilaksanakan oleh kelompok-kelompok Tommy Suharto itu, segera dapat dihentikan,” kata dia.
Seperti diketahui, Kepolisian menduga Putra mantan presiden itu berada di balik sejumlah aksi pengeboman yang marak belakangan ini. Termasuk kasus penembakan terhadap seorang Hakim Agung. Sebab, Minggu (5/8) Pihak Polda menemukan sejumlah senjata api berbagai jenis di Apartemen Cemara yang diduga digunakan oleh putra bungsu mantan orang kuat Orde Baru: Soeharto.
Menurut dia, jajaran Polkam memberikan dukungan yang penuh pada Kepolisian untuk melindungi masyarakat. Agar keinginan presiden dapat terpenuhi,jajaran Polkam membantu Kepolisian untuk segera menangkap Tommy. Yudhoyono berharap, masalah pelarian Tommy ini segera dapat diselesaikan secara hukum. Pihak Kepolisian sendiri, kata dia, terus melakukan upaya penangkapan terhadap Tommy dan menghentikan aksi-aksi kelompoknya yang meresahkan masyarakat.
Mantan Kepala Staf Teritorial TNI ini mengaku, sebenarnya dia menginginkan agar Bos Humpuss itu segera menyerahkan diri. Jika yang bersangkutan merasa tidak melakukan semua kejahatan yang dialamatkan kepadanya itu. Sebaiknya, pinta Yudhoyono, Tommy menjelaskan semua tuduhan itu dalam proses hukum. Menurut dia, di Indonesia, sebagai negara hukum, ada proses yang fair dimana setiap orang yang dicurigai melanggar hukum bisa memberikan kesaksian. ““Tetapi bagaimana mungkin kita bisa menegakkan keadilan, menegakkan kebenaran dan melaksanakan proses hukum kalau yang bersangkutan tidak menyerah apalagi disertai aksi-aksi yang meresahkan masyarakat,” kata dia.
Di tempat terpisah, Siti Hediati, kakak kandung Tommy, mengimbau agar masyarakat tidak mengambil kesimpulan sepihak. Seperti menuduh adik kandungnya terlibat dalam kasus pengeboman dan pembunuhan Hakim Agung. Buktinya, kata dia, ternyata ada kasus pengeboman yang melibatkan teroris asal Malaysia “Kasus yang ada dalam pengeboman itu melibatkan teroris dan seperti kemarin ada warga negara Malaysianya,” ujarnya usai diperiksa Tim Reserse Polda Metro Jaya. (AM Fikri/Istiqomahtul Hayati)