Sebanyak 15 orang turut menyertai keberangkatan Gus Dur ke negeri Paman Sam ini. Antara lain istrinya Shinta Nuriyah, putrinya Yeny dan Inayah, adiknya Dr. Umar Wahid, beserta tim dokter keluarga.
Sebelumnya tinggal landas mantan ketua umum PB NU ini sempat menyapa para pendukungnya. Masih mengenakan kemeja putih, Gus Dur membuka pintu VIP Bandara Sukarno-Hatta. Di lehernya melingkar rangkaian bunga dari pendukungnya. Tanpa menyampaikan sepatah kata pun, Kiai Ciganjur itu melambaikan tangan. Lambaian tangan itu disambut teriakan dukungan dan sholawat badar oleh ratusan pendukung.
Pelepasan Gus Dur ke Amerika ini dijaga sangat ketat oleh ratusan aparat kepolisian dan puluhan aparat Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU. Penjagaan yang ketat itu, justru memancing reaksi ratusan mahasiswa untuk berteriak ke arah aparat dan memaki mereka, “Tentara musuh rakyat, pembunuh rakyat.”
Setelah pesawat mengudara, rombongan pengantar berangsur-angsur meninggalkan bandara. Puluhan bus metromini yang mengangkut mahasiswa sempat berputar sekali di terminal. Beberapa mahasiswa duduk di atap bus sambil mengibarkan spanduk dan bendera yang dibawa. (Yustinus Tomi Aryanto)