" Media massa hanya mengekspos masalah anak yang umum seperti anak jalanan, dan tidak ditindaklanjuti," ujar Noeradi.
Media massa saat ini cenderung memfokuskan diri pada berita-berita yang memiliki daya jual tinggi. Seperti masalah politik, ekonomi, sementara masalah pekerja anak terabaikan. "Isu anak bukan sesuatu yang glamour, tidak seperti pertunjukan Joshua atau Tasha," kata Noeradi yang juga public relation counselor ILO.
Dalam pertemuan disepakati bahwa kendala jurnalis di Indonesia dalam mengungkapkan pekerja anak, disebabkan tidak adanya data yang menunjang mengenai pekerja anak tersebut. Untuk itu perlu dibentuk forum diskusi antara ILO ataupun Lembaga Swadaya Masyarakat dengan para jurnalis.
Berdasarkan data International Labour Organization (ILO), saat ini jumlah pekerja anak di Indonesia diperkirakan 6 juta anak. Menurut Wicaksono Kebanyakan usia mereka berkisar 10-14 tahun. Masalah pekerja anak di Indonesia sudah menjurus kearah eksploitasi. Berdasarkan hasil pemantauan ILO di Jakarta, Batam, Medan, dan Bali ditemukan kasus perdagangan anak. Mereka dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga, pengemis, pengedar Narkoba, pelacur, dan praktek pornografi. Untuk menangani masalah pekerja anak tersebut perlu adanya partisipasi dari berbagai pihak termasuk media massa. . (Renny)