Anton mengatakan, apel ini untuk melihat persiapan pasukan pengamanan untuk SI MPR yang akan datang. Apel itu merupakan acara rutin kepolisian. Anton juga membenarkan pernyataan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sofjan Jacob yang akan mengerahkan sekitar enam ribu hingga delapan ribu personil untuk pengamanan sidang itu. Ia menambahkan, di antara personil yang dikerahkan itu terdapat lima ratus unit reaksi cepat yang menggunakan kendaraan bermotor dan beberapa unit mobil pemadam kebakaran. Kita kan tidak mau gedung-gedung jadi sasaran pembakaran, ujar dia.
Ttitik rawan untuk pengamanan SI MPR, menurut Anton, sama seperti yang biasa dipantau setiap ada agenda besar seperti Sidang Paripurna DPR beberapa waktu lalu. Berdasarkan data yang ada, titik rawan yang biasa ditempatkan aparat kepolisian adalah daerah sekitar Istana Merdeka dan Monas, Gedung MPR/DPR, Bunderan Hotel Indonesia, dan sentra-sentra bisnis di Jakarta. Pokoknya kalau masuk ring satu akan kita tindak tegas, ditembak, ujar dia.
Untuk persiapan itu, Anton menjelaskan, sekarang sudah mulai disebar aparat intelejen untuk menilai perkembangan situasi dan kondisi menjelang Sidang Istimewa. Pihaknya juga mengawasi LSM atau kelompok yang selama ini melakukan aksi unjuk rasa secara anarkis. Kita sudah mencatat sekitar 9 LSM atau kelompok yang akan kita tindak tegas jika nanti memprovokasi, kata dia dengan nada memperingatkan. (Dede ariwibowo)