“Semata-mata supaya bangsa ini tidak semakin terpecah belah. Polisi kita tidak saling berhadapan dan TNI kita supaya tetap solid,” kata Amien kepada pers, usai melakukan Rapat Pimpinan (Rapim) MPR, Jumat malam (6/7)di gedung Nusantara V Komplek DPR/MPR, di Jakarta.
Rapat Pimpinan (Rapim) MPR, Jumat malam (6/7) membahas kemungkinan percepatan sidang istimewa (SI) MPR. Pembahasan ini merupakan respon atas surat pimpinan DPR RI kepada MPR tentang keinginan tujuh fraksi di DPR untuk mempercepat SI.
Baca Juga:
Sementara itu, Ketua FKB MPR, KH Yusuf Muhammad mempertanyakan respon yang para pimpinan MPR, menanggapi surat dari tujuh fraksi yang membicarakan usulan percepatan SI. Surat tersebut, tambah Gus Yus –panggilan KH Yusuf Muhammad- sebetulnya dialamatkan kepada pimpinan DPR, yang meminta supaya ditindak lanjuti secara institusional. “Artinya, (surat tujuh fraksi tersebut) minta, pendapat mereka dijadikan pendapat DPR, mestinya itu direspon di DPR,” ujar Gus Yus. Setelah menjadi pendapat institusi, tambah Gus Yus, barulah disampaikan kepada MPR. Ia menyayangkan, proses itu tidak terjadi.
Menurutnya, surat dari fraksi-fraksi di DPR ini seharusnya dikembalikan dan dimintakan pendapat institusi terlebih dahulu. “Jadi memang pimpinan MPR ini sangat cekatan sekali, sampai-sampai proses itu belum terpenuhi,” ujarnya menggerutu. Meski demikian, ia tidak keberatan, jika substansi surat fraksi-fraksi DPR tersebut disampaikan kepada MPR. (Arinto Wiryoto)