Saat ini, kata Presiden, dirinya sudah memiliki calon jaksa agung. Sesuai salat Jumat, calon tersebut akan ditanya kesediaannya. “Sepulang dari sini, saya akan tanya orang itu. Mau nggak jadi jaksa agung, kalau nggak mau, bersedia nggak? Kalau nggak mau juga, ya harus jadi, paksa aja deh, emang zamannya, he, he,” kata Presiden Wahid berseloroh.
Rencana sebenarnya, penetapan akan dilakukan Jumat ini, namun karena alasan etis, mengingat Baharuddin Lopa baru saja dimakamkan, pengumumam itu diundur Sabtu. Calon jaksa agung yang baru ini, kata Presiden, yang penting berani, bukan pintarnya. “Syukur-syukur kayak Pak Lopa, ya berani, ya pinter,” kata dia.
Masyarakat, kata Presiden, tidak perlu khawatir, karena Baharuddin Lopa telah meninggalkan contoh yang baik dan meletakkan dasar-dasar bagi penegakan hukum di Indonesia. (Dian Novita)