Kelemahan dari voting tertutup, menurut Hamdan, rakyat tidak bisa melihat wakilnya memilih pilihannya dan akontabilitas publik tidak terjaga. "Berbahaya kalau tertutup. Nanti hasilnya tidak sesuai dengan kehendak rakyat. Pengambilan keputusan juga penting, di samping hasil akhir dari pengambilan keputusan tersebut," jelas Hamdan.
Hamdan tidak yakin bakal ada money politics dalam Sidang Istimewa nanti. Karena, sampai saat ini tidak ada jaminan keputusan akan diambil secara tertutup atau terbuka. “Serahkan kepada nurani masing-masing masalah money politics itu, di mau menerima tau tidak. Kalau menerima, berarti dia mengorbankan rakyat. Itu menyakitkan bagi rakyat. Saya akan memilih hati nurani rakyat dibandingkan uang,” kata anggota Fraksi Bulan Bintang itu.
Menyikapi TAP MPR Nomor II Tahun 2000, yang menyebutkan keputusan yang melibatkan banyak orang diambil secara tertutup atau tertulis. Menurutnya, itu tergantung dari keputusan rapat. “TAP MPR tersebut tidak mengharuskan voting secara tertutup. Semua tergantung keputusan rapat, kalau terbuka, ya terbuka," kata Hamdan.
Diskusi yang diadakan oleh Lembaga Kajian Media (LKM) diikuti oleh 40-an peserta yang umumnya adalah wartawan juga menghadirkan dua pembicara lain, yaitu Ali Masykur Musa dan Prof. Dr. Sri Soemantri, namun keduanya tidak bisa hadir. Ali ada pertemuan mendadak dengan partainya, sementara Sri Soemantri ada urusan dengan pihak rektorat. (kurniawan)