Bupati Purwakarta, H Bunyamin Dudih, Wkl. Ketua DPRD, H Diding Syaefudin Zukhri, Kapolres Purwakarta, Ajun Kombes Pol. Rusli Nasution, Ketua Organda, Ir. Gatot Sriyono, Kepala Dinas Perhubungan, Sukarna dan perwakilan sopir, H Ipikj Mardjuki, sejak Minggu pagi terus melakukan rapat marathon untuk merespon penolakan para sopir tersebut dengan melakukan revisi ulang penerapan tarif sementara yang telah diberlakukan sejak Sabtu siang.
Sekitar pkl. 14.00 Wib, baru ada kesepakatan bersama bahwa tarif angkot untuk 15 trayek yang ada di Kota Purwakarta, sementara dinaikkan lagi dari Rp 700 menjadi Rp 750 untuk umum, dan Rp 400 untuk pelajar dan mahasiswa. Sedangkan tarif untuk angkutan pedesaan (angdes) dan elf, kenaikannya bervariasi. Pemberlakukan tarif sementara itu, ditandatangani bersama oleh Kadin Perhubungan, Sukarna dan Ketua Organda, Gatot.
Kenaikan tarif rata-rata angkot, angdes dan elf, tidak lebih 25 persen dari tarif sebelumnya. Untuk mempercepat sosialisai pemberlakukan tarif baru sementara kepada para pemilik angkutan dan masyarakat itu, kemudian dilakukan pemberitahuan melalui kendaraan keliling Dinas Informasi dan Komunikasi, diikuti kendaraan dari Dinas Perhubungan dan Polres berkeliling ke seluruh ruas jalan di wilayah perkotaan.
“Kita mengharapkan dengan tarif sementara yang terbaru, para pemilik dan sopir angkot, angdes dan elf, bisa menerima. Sehingga, para pemakai jasa transfortasi tidak terlantar lagi,” kata Bupati Bunyamin Dudih. “Kalau ada lagi sopir angkot yang tidak setuju dengan tarif baru itu, kemudian melakukan penyetopan terhadap angkot yang beroperasi akan kita amankan,” tegas Kapolres Rusli. Ia menuding, tindakan sopir angkot yang mencegat temannya yang beroperasi dituding sebagai provokator.
Rencananya, soal tarif tersebut akan kembali digodok dengan melakukan rapat lengkap antara Muspida, pimpinan DPRD, Komisi DPRD, Organda, perwakilan sopir, LSM, dan perwakilan masyarakat. “Kita akan membahas ulang soal tarif ini, Senin pagi (18/6), pkl. 07.00 Wib, di gedung DPRD, untuk menghasilkan keputusan final,” kata Wkl. Ketua DPRD, Diding Hasil pemantauan Tempo, sejak Minggu pagi hingga sore, pasca pemberlakuan tarif baru sementara, semua jenis angkutan di Purwakarta masih mogok. Para sopir lebih memilih hasil final dari rapat gabungan Senin pagi di DPRD. “Kita tunggu saja sampai ada kepastian tarif baru yang tetap, Senin,” kata para sopir trayek 01, 02, 03,04, 05 dan 07.
Warga pemakai jasa semua jenis angkutan mengharapkan, aksi mogok para sopir tersebut segera berakhir. Dan, Pemda mampu mengeluarkan kebijakan yang paling tepat dan menguntungkan semua pihak. “Tarif boleh naik, tapi jangan memberatkan,” pinta Yono, karyawan Warnet “Rekayasa,” yang berlokasi di Jalan Veteran, Purwakarta.
“Akibat mogok angkutan, dari Purwakarta ke Wanayasa saya naik ojek, sekali jalan ongkosnya Rp 20 ribu,” ujar Ny. Ati. Jarak Purwakarta – Wanayasa 12 kilometer. Sedangkan ongkos angkutan umum elf tarif baru Rp 2.250 dari tarif semula Rp 1.800. Untuk menyapu para penumpang yang terlantar, Polres Purwakarta memanfaatkan dua kendaraan truk pengendalian massanya (Dalmas), untuk trayek perkotaan sampai gerbang Tol Cikopo.
Untuk mengantisipasi kemungkinan masih terjadinya mogok massal sopir angkot, angdes dan elf pada Senin (18/6), Bupati Bunyamin Dudih, telah memerintah Kabag. Perlengkapan, A Djunaedi dan Kabag.Umumnya, Setiawan Udi, untuk menarik 80 kendaraan dinas selanjutnya di pool di kantor Pemda.
“Saya khawatir besok (Senin) angkot masih mogok, sedangkan anak sekolah mulai SD sampai SLTA mulai melaksanakan tes prestasi belajar (TPB) akhir. Jadi kalau mobil dinas sudah siaga, anak-anak sekolah itu kita sapu dengan kendaraan dinas agar tidak terlambat datang ke sekolah,” ujar Bunyamin. “Camat pun sudah kita instruksikan untuk mengantisipasi jika keadaan darurat itu terjadi,” sambungnya. (Nanang Sutisna).