Menurut Perwira Piket Resimen Mobil Polda Maluku, Letnan Satu Budi S, sweeping yang dilakukan Yongab ke kawasan Laskar Jihad itu berkaitan dengan insiden penembakan gelap di kawasan wisma Gonzalo Veloso, Karang Panjang, Selasa (12/6) lalu. Aparat keamanan rencananya akan menyita senjata untuk menenangkan situasi setelah insiden penembakan itu menelan lima orang tewas dan lima lainnya luka parah.
Dalam aksi sweeping itu, lanjut Budi, Yongab mengamankan tiga puluh warga sipil yang dicurigai sebagai anggota Laskar Jihad selain juga menemukan sepuluh bom yang menggunakan remote control di lokasi sweeping. Sayang, sweeping itu berbuntut rusuh, terjadi aksi tembak menembak.
Insiden tembak menembak antara aparat Yongab dan warga sipil yang di-sweeping menelan korban jiwa. Dua aparat Yongab dan puluhan warga Laskar Jihad diduga tewas tertembak. Selain itu, Markas Laskar Jihad, Stasiun Radio “Suara pembela Muslim Maluku” serta satu poliklinik milik Laskar Jihad hancur.
Hingga laporan ini diturunkan belum ada data resmi korban insiden Galunggung itu. Namun puluhan warga yang terluka saat ini dirawat di rumah sakit bersalin Al-Fatah, Kota Ambon. Sementara 30 warga yang diamankan serta sepuluh bom masih berada di kawasan berbukit itu untuk diambil oleh pihak Polda Maluku. Pada pukul 17.00 Wit tadi, dari pos Yongab, Ambon sudah dikirimkan tiga panser untuk menjemput warga yang ditangkap.
Meski suasana masih mencekam, aksi baku tembak terhenti pada pukul 20.00. Namun konsentrasi warga masih terlihat di beberapa titik untuk menjaga kemungkinan buruk apabila insiden itu merembet ke kota Ambon. Konsentrasi massa yang terlihat oleh patroli Polda Maluku untuk kelompok Putih berada di kawasan pemukiman desa Batu Merah dan Waihaong. Sementara kelompok Merah berada di sekitar kawasan Wisma Gonzalo Veloso, Kayu Putih dan Desa Soya.
Sementara itu keterangan lain dari Perwira Piket Pomdan, Letda CPM Bahrul Arifin, mengakui bahwa sudah ada empat anggota aparat keamanan diamankan berkaitan dengan insiden itu. keempatnya dicurigari menggunakan sebuah speedboat untuk bergabung dengan Laskar Jihad. Mereka ditahan oleh petugas Angkatan Laut di perairan Teluk Dalam, Ambon.
Keempat aparat keamanan yang sekarang ditahan di Provost Pomdan XVI Patimura itu adalah dua orang berasal Polsek Leihitu, Maluku Tengah dan dua Resimen III Brimob Kelapa dua, Jakarta. Mereka akan diserahkan ke Provost Polda Maluku menyusul surat keterangan resmi dari Kapolda Maluku, Brigadir Jenderal Edi Darnadi yang akan memrosesnya. Dari keempat orang itu baru satu yang dapat diidentifikasikan yaitu Sersan Satu Kaimudin dari Polsek Leihitu. (Friets Kerlely)